REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Serial Game of Thrones secara resmi berakhir. Hanya saja, setiap perbicangannya belum selesai, termasuk bagi pemeran utamanya, Emilia Clarke yang tampil mendobrak di musim penutup ini.
Clarke mendapatkan perubahan karakter yang besar di episode dari musim terakhir serial HBO itu. Hal ini membuatnya sedikit khawatir kalau idolanya, Beyonce, akan membencinya karena karakter Daenerys Targaryen menunjukan sisi yang sangat brutal.
"Aku hanya, seperti, ya Tuhan, idola absolutku dalam hidup mengatakan dia menyukaiku, dan aku tahu pasti bahwa pada akhir musim ini dia akan membenciku," kata Clarke, dikutip dari E!News, Rabu (22/5).
Clarke yang juga berakting di Me Before You ini menceritakan, dia pernah membayangkan bertemu dengan penyanyi tersebut dalam suatu kesempatan. Melihat idolanya secara langsung merupakan hal yang luar biasa, terlebih lagi dia menghayal penyanyi "Halo" itu memberikan pujian atas peran yang dimainkan Clarke.
"Beyonce berkata kepadaku, 'Ya ampun, senang sekali bertemu denganmu. Kurasa kau brilian.' Aku hanya tidak bisa mengatasinya! Aku hampir menangis. Aku bisa melihat diriku terpantul di matanya. Aku bisa melihatnya pergi," ujar Clarke.
Tapi, peran Mother of Dragon ini berubah begitu besar. Ketika awalnya dia sebagai sosok perempuan yang akan menyelamatakan rakyat tertindas, kemudian berubah justru sebagai penguasa yang tidak mengenal ampun dan belas kasih.
"Tolong, tolong tetap menyukaiku meskipun karakter saya berubah menjadi diktator pembunuhan massal! Tolong masih berpikir saya mewakili perempuan dengan cara yang benar-benar luar biasa," kata pemeran Solo: A Star Wars Story ini.
Evolusi karakter Clarke meninggalkan banyak kejutan, mungkin tidak ada yang lebih terkejut daripada aktris itu sendiri. Meski dia sadar, karakter manusia terus berubah, tidak hanya bersifat hitam dan putih, namun manusia bisa menjadi baik dan kemudian berbuat buruk pula.
Clarke tahu episode final yang tayang awal pekan ini tidak bisa memuaskan semua orang. Meski begitu, dia menyarankan akhir dari cerita tidak bisa dihindari. "Pertunjukan itu, dengan cara tertentu, memecah belah 'Di pihak siapa Anda berada?'. Juga, jika kamu menyenangkan semua orang, maka itu mungkin cukup hangat. Tapi bagiku itu sepertinya satu-satunya cara itu bisa berakhir," kata Clarke, ketika melakukan wawancara dengan The New Yorker.