REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memilih produk riasan wajah yang cocok memang tak mudah. Untungnya, kosmetik biasanya bisa dicoba terlebih dahulu untuk menimbang kecocokannya.
Sayangnya, produk make up yang dijadikan tester dapat menyimpan bakteri penyebab beragam penyakit. Salah satu contohnya adalah Staphylococcus aureus, yakni bakteri penyebab infeksi pada kulit.
Selain itu, dalam tester produk riasan wajah juga bisa tumbuh Propionibacterium yang dapat menyebabkan jerawat. Bahkan, tak menutup kemungkinan bila bakteri yang lebih serius seperti Enterobacter si penyebab infeksi saluran pernapasan bawah maupun Enterococcus faecalis yang memicu infeksi saluran kemih terdapat dalam tester kosmetik.
"Terkadang, jamur seperti Candida dan Aspergillus, serta virus seperti Herpes simplex virus juga dapat ditemukan pada riasan wajah yang terkontaminasi," ungkap Deputi Direktur School of Chemical and Life Science di Nanyang Polytechnic Richard Khaw sepert dilansir Channel News Asia.
Bakteri hingga virus yang mengontaminasi tester produk riasan wajah tersebut berasal dari beragam orang yang menggunakan tester tersebut. Seperti diketahui, kulit manusia secara alami dikolonisasi oleh bakteri, baik itu bakteri baik maupun bakteri jahat. Kontaminasi silang akan terjadi ketika sejumlah orang menggunakan tester produk riasan wajah secara bergantian.
Tiap mikroorganisme yang mengontaminasi tester produk riasan wajah memiliki waktu yang bervariasi untuk berkembang biak. Staphylococcus, Enterococcus, Aeromonas dan Propionibacterium misalnya, hanya membutuhkan waktu 48 sampai 72 jam untuk berkembang biak.
Riasan wajah dengan komposisi nutrisi dan tingkat kelembapan yang cocok dengan mikroorganisme bahkan dapat membuat mikroorganisme berkembang biak cukup banyak untuk bisa menyebabkan masalah kesehatan yang berat.
"Karena itu produk yang memiliki kelembapan dan kandungan nutrisi tinggi memiliki masa penggunaan yang lebih pendek dan harus diganti lebih sering," jelas Khaw.
Pertumbuhan mikroorganisme pada tester produk riasan wajah dapat diperlambat dengan metode penyimpanan yang tepat. Tester ini perlu disimpan di tempat yang sejuk dan kering. Khaw merekomendasikan ruangan dengan pendingin ruangan bersuhu 18 hingga 23 derajat Celcius dan kelembapan sekitar 60 sampai 65 persen.