REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kepala Bidang Pencegahan dan Pengandalian Penyakit Dinas Kesehatan (P2P Dinkes) DIY, Berty Murtiningsih mengatakan gerakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dapat mencegah terjangkit cacar monyet. Dinkes DIY pun berupaya menyosialisasikan potensi penularan penyakit cacar monyet. Apalagi, DIY merupakan tujuan wisata sehingga penyakit tersebut dapat dibawa oleh wisatawan mancanegara.
"Sosialisasi cacar monyet secara langsung belum dilakukan, tapi kita kemas dengan PHBS," kata Berty kepada Republika, Kamis (16/5). Sosialisasi ini juga dilakukan dengan menggencarkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). Sosialisasi melalui sosial media juga turut dilakukan.
Dinkes DIY juga bekerja sama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Yogyakarta. "Jika masyarakat membudayakan perilaku hidup sehat maka diharapkan akan terhindar dari penularan cacar monyet," kata Berty.
Ia menjelaskan gejala cacar monyet timbul 14 hingga 21 hari sejak pertama kali terinfeksi. Bagi yang terjangkit akan mengalami demam, sakit kepala hebat, pembengkakan kelenjar getah bening, sakit punggung hingga nyeri otot.
"Ruam kulit muncul mulai di wajah dan kemudian menyebar di tempat lain di tubuh," jelasnya. Untuk itu, perlu dilakukannya pencegahan terhadap penyakit ini. Pencegahan dapat dilakukan dengan membatasi kontak fisik dengan orang yang terinfeksi atau bahan yang terkontaminasi.
Selain itu dalam menangani pasien cacar monyet sebaiknya menggunakan sarung tangan dan pakaian pelindung. Petugas kesehatan juga dianjurkan melakukan vaksinasi.