REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak Anda mungkin baik-baik saja di sekolah dan bergaul dengan orang lain. Namun dia mendadak menarik diri, memiliki kebiasaan aneh, dan berbeda. Dia mulai kehilangan minat bermain, berolahraga, melakukan hobi, dan menghindari teman-teman yang dulu biasa bergaul dengannya.
Kebiasaan tidurnya mungkin berubah. Dia lebih sering tak bisa tidur, atau bangun terlalu cepat. Kadang dia memberi tahu Anda dia mendengar suara-suara aneh atau mengira sedang dimata-matai seseorang.
Semua hal di atas adalah tanda-tanda awal skizofrenia yang tak boleh diabaikan. Anak Anda membutuhkan bantuan profesional yaitu psikater yang berpengalaman dengan anak atau remaja psikosis.
Psikater dan profesor di Universitas Northwestern, Herbert Meltzer, mengatakan ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk menunda skizofrenia. Meskipun, penyakit ini akan datang juga pada anak yang pernah mengalami gejala awal. Jika penyakit mental ini menimpa salah seorang anggota keluarga Anda, pertimbangkan berbicara terbuka dengan semua anggota keluarga.
"Stres yang tak biasa, seperti intimidasi bisa memicu kerentanan skizofrenia. Sebagai orang tua, Anda bisa bekerja sama dengan anak dan pihak sekolah untuk meminimalisir stresnya," kata Meltzer dilansir Psychology Today, Jumat (10/5).
Gen yang memicu gangguan bipolar dan skizofrenia bersifat tumpang tindih. Jika satu saudara kandung telah didiagnosis skizofrenia, saudara kandung lainnya juga mungkin menderita penyakis serupa. Jika satu anak menunjukkan gejala awal skizofrenia, masuk akal jika anak lain khawatir tentang diri mereka sendiri. Anda sebagai orang tua bisa meminta dokter atau pakar untuk mengevaluasi anak Anda yang lain.
Jika seorang ibu memiliki penyakit bipolar, anaknya juga berpotensi mendapat gangguan bipolar. Meltzer mengatakan penting bagi siapapun yang didiagnosis skizofrenia untuk menjalani tes memori kerja, memori kata, dan kecepatan memproses informasi, perhatian, dan pemahaman sosial.
Penurunan terus menerus pada satu tes merupakan pertanda bahaya. Kondisi ini bisa diatasi dengan obat-obatan tertentu seperti lurasidone, olanzapine, dan risperidone.
Penderita skizofrenia sering lupa minum obat. Pertimbangkan obat suntik yang berfungsi sejak dua pekan hingga tiga bulan. Riset membuktikan lima persen pasien skizofrenia meninggal karena bunuh diri atau mencoba bunuh diri.
Terapi keluarga dan kelompok bisa bermanfaat dibanding terapi individu. Tanda-tanda awal skizofrenia muncul lebih cepat pada anak laki-laki berusia 16-25 tahun sementara anak perempuan di usia 18-25 tahun. Semakin awal teridentifikasi, semakin bagus untuk mengambil tindakan pencegahan dini.