REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menyuarakan kritik mengenai berbagai isu tidak harus dengan cara berapi-api penuh emosi. Film Long Shot yang tayang mulai hari ini menyajikannya dengan cerdas lewat cerita menghibur serta balutan drama komedi.
Benang merah utama cerita adalah cinta tak biasa. Mantan jurnalis yang kehilangan pekerjaannya, Fred Flarsky (Seth Rogen), terlibat romansa dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Charlotte Field (Charlize Theron).
Relasi mereka mendobrak patriarki dalam sebuah hubungan. Berbeda dengan yang umumnya berlaku, justru perempuan yang digambarkan sebagai sosok berkuasa dan dominan. Sudah jelas dalam hubungan antara Flarsky dan Field, perempuanlah bosnya.
Kisah cinta mereka menunjukkan bahwa relasi demikian pun bukan persoalan selama kedua belah pihak tidak keberatan. Bagaimanapun, dua sosok dengan kepribadian sangat berbeda itu tetap bisa saling respek dan berkomunikasi harmonis.
Bukan cuma menyoal gender, Long Shot turut menyisipkan kritik mengenai isu lingkungan dan pemerintahan. Ada pula kritik tentang citra sosial, termasuk mempertanyakan apa yang layak dan tak layak diketahui masyarakat.
Tidak semua gagasan dalam film sesuai dengan kondisi kultural dan sosial di Indonesia. Oleh karena itu, film 17 tahun ke atas ini memerlukan penyikapan dewasa dari penonton. Terlepas dari hal itu, Long Shot tetap tayangan yang menarik disimak.
Lontaran dialog penuh bahan perenungan tidak cuma bersumber dari dua tokoh utama. Karakter bernama Lance (O'Shea Jackson Jr) yang merupakan sahabat Flarsky, banyak membuka mata terkait perbedaan dan toleransi, sama sekali tanpa menggurui.
Penonton Long Shot akan terbahak dan tersentil. Porsi romansa dalam drama tidak kurang dibandingkan komedi yang dihadirkan. Sebuah pencapaian besar bagi pria ketika dengan penuh lapang dada bisa bicara tegas seperti tokoh Flarsky, "I am his Mister, and she is my President."