REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memasuki bulan Ramadhan, banyak para desainer menyiapkan desain-desain terbarunya dengan tema Ramadhan. Termasuk para desainer yang turut berpartisipasi dalam Muslim Fashion Festival (Muffest) 2019. National Chairman Indonesia Fashion Chamber (IFC) Ali Charisma menuturkan banyak koleksi di Muffest 2019 yang mengangkat busana ready to wear atau siap pakai.

“Kalau dilihat dari opening ceremony, kelihatan banget kalau Muffest mengedepankan busana muslim ready to wear,” kata Ali dalam konferensi pers di JCC Senayan Jakarta Pusat, Rabu (1/5).

Meskipun demikian, beberapa koleksi juga menampilkan busana muslim yang syar’i. Dia menyebut pada masa mendatang tren busana muslim akan mengarah ke busana muslim syar’i karena memiliki pasar yang sangat besar.

Muffest, kata dia, sebenarnya mengikuti tren yang ada di Indonesia trend forecasting yang dibuat oleh Badan Ekonomi Kreatif atau Bekraf. Dengan demikian, tema khusus yang diusung pada Muffest 2019 adalah Singularity.

“Ini kita mengambil tema Singularity. Itu adalah kolaborasi antara seniman dan juga desainer yang kemudian melahirkan image-image fesyen yang kontemporer,” ujar dia.

Ali berharap di masa mendatang Muffest dapat menjadi patokan fesyen muslim di dunia. Artinya, siapapun bisa melihat tren fesyen muslim terkini melalui Muffest. Saat ini Muffest 2019 tengah berlangsung hingga 4 Mei mendatang.

“Kita harapkan ke depannya Muffest ini akan menjadi ajang seperti window shopping untuk melihat tren terkini juga. Bukan sekadar belanja. Jadi kalau mau melihat kayak apa sih desain busana muslim terkini kita bisa melihatnya di Muffest,” jelas Ali.

Ikuti Whatsapp Channel Republika