Senin 29 Apr 2019 11:16 WIB

Mengenal Bahaya Penyakit Kawasaki

Di Indonesia diperkirakan ada 5 ribu kasus penyakit kawasaki per tahun.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Indira Rezkisari
Penyakit Kawasaki. Dari 100 anak yang terkena kawasaki, 40 persen dapat sembuh dengan sendirinya.
Foto: Pexels
Penyakit Kawasaki. Dari 100 anak yang terkena kawasaki, 40 persen dapat sembuh dengan sendirinya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat mendengar kata kawasaki, tentu saja banyak orang merujuk pada sebuah merek kendaraan bermotor. Padahal, kata tersebut merujuk pula pada penyakit yang dapat menyerang anak-anak dan bisa sangat berbahaya hingga kematian.

Apa itu penyakit kawasaki? Penyakit ini merupakan masalah yang ditandai dengan peradangan pada pembuluh darah pada tubuh, termasuk pembuluh darah koroner di jantung.

Baca Juga

Masalah ini umumnya terjadi pada anak usia di bawah lima tahun. Hanya saja, menurut Dr dr Najib Advani Sp.A (K), M Med (Paed),  setelah 20 tahun mendalami masalah penyakit kawasaki, dia menemukan pasien yang terkena sejak usia 30 hari hingga 16 tahun. Tidak menutup kemungkinan, usia dia atasnya pun bisa terkena masalah yang sama.

Di Indonesia, diperkirakan angka kejadian penyakit kawasaki adalah 5 ribu kasus per tahun. Sedangkan yang baru terdiagnosis hanya 150 hingga 200 kasus per tahun.

Memang, dari 100 anak yang terkena kawasaki, 40 persen dapat sembuh dengan sendirinya, tanpa diberi obat khusus untuk menyembuhkan. Sebanyak 60 persen sisanya, menurut spesialis jantung anak ini, bisa berakibat fatal karena sanggup menyerang jantung dan mengakibatkan kematian.

"Masa mau untung-untungan masalah begini, karena akibatnya bisa fatal buat jantung," ujar ahli penyakit kawasaki ini.

Terlebih lagi, penyakit kawasaki ini hingga saat ini belum diketahui apa penyebab pastinya. Ahli yang bekerja di OMNI Hospital Alam Sutera ini mengatakan, banyak dugaan yang berkembang. Sayangnya belum ada riset yang benar-benar menemukan alasan di balik seorang anak bisa terkena kawasaki.

"Cuma dugaan ini virus yang mengenai saluran napas dan merespons imun tubuh, hal ini diketahui dari anak yang meninggal karena kawasaki dan diautopsi, ditemukan ada sesuatu yang mencurigakan, cuma belum tahu virusnya apa," kata Dr Najib.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement