Ahad 21 Jul 2019 08:40 WIB

Kilas Balik Sheila on 7, Band Idola Era 90-an yang Bisa Bikin Kamu Kangen Masa Lalu

Sheila on 7 (So7) yang sukses mengisi kenangan indah masa-masa SMP dan SMA kamu

Rep: cermati/ Red:
Kilas Balik Sheila on 7, Band Idola Era 90-an yang Bisa Bikin Kamu Kangen Masa Lalu
Kilas Balik Sheila on 7, Band Idola Era 90-an yang Bisa Bikin Kamu Kangen Masa Lalu

Buat kamu generasi tahun 90-an pasti bahagia dikelilingi tontonan musik dari sejumlah grup band papan atas saat itu. Sebut saja Sheila on 7 (So7) yang sukses mengisi kenangan indah masa-masa SMP dan SMA kamu dengan deretan lagu andalan mereka yang tak lekang di telan zaman.

Grup musik asal Yogyakarta tidak hanya populer di eranya, namun tetap eksis hingga saat ini. Mereka mampu mengikuti perkembangan zaman dengan melahirkan karya yang mampu memikat hati generasi milenial. Sheila on 7 besar karena segudang prestasi. Jauh dari hingar bingar gosip.

Saat grup band lain seusianya atau yang masih seumur jagung redup, Sheila on 7 sanggup bertahan di tengah derasnya kehadiran para musisi muda berbakat lain. Eksis berkarya selama 22 tahun bukanlah hal mudah, seperti membalikkan telapak tangan. Jatuh bangun, keringat, dan cucuran air mata membuat grup band yang kini digawangi Duta, Erros, Adam, dan Brian ini semakin matang dalam bermusik.

Untuk kamu yang ingin nostalgia dengan Sheila on 7, berikut kilas balik kisah perjalanan hidup mereka seperti yang dirangkum Cermati.com dari berbagai sumber.

Baca Juga: Kisah Ariel Noah dan Popularitasnya yang Tidak Pernah Pudar

 

Berawal dari Sekumpulan Anak SMA di Yogya

 
 
 
 
 
View this post on Instagram

A post shared by Sheila on 7 (@sheilaon7) on

‘Api’ semangat Sheila on 7 dalam bermusik memang tak pernah padam. Seperti 22 tahun lalu, grup musik beken ini didirikan sekumpulan anak SMA dari sekolah berbeda yang suka bermusik. Mereka adalah Akhdiyat Duta Mojo (Duta sebagai vokalis), Eross Candra (Eross sebagai gitaris), Adam Muhammad Subarkah (Adam sebagai bassis), Saktia Ari Seno (Sakti sebagai gitaris), dan Anton Widi Astono (Anton sebagai drummer).

Lewat nama Sheilagank yang dibentuk 6 Mei 1996, mereka unjuk gigi di berbagai acara pentas seni di Yogyakarta dan sekitarnya. Lomba atau kompetisi musik pun sering diikuti dan hasilnya membawa piala kemenangan. Gaya bermusik Sheilagank dilirik produser musik di tahun 1998. Grup band ini ditawari rekaman perdana di bawah label Sony Music Entertainment Indonesia.

Masuk ke dapur rekaman, Sheilagank berubah nama menjadi Sheila on 7. Ini nih uniknya, ternyata nama Sheila diambil dari teman SD Duta dan Adam yang juga merupakan teman SMA Eross. Sementara on 7 memiliki arti pada 7 tangga nada. Jika digabungkan Sheila on 7 berarti teman-teman Sheila yang bermain musik. Sementara Sheilagank dijadikan nama untuk penggemar atau fans mereka.

Dengan menggunakan nama So7, mereka mulai menggebrak panggung musik Tanah Air. Album pertama Sheila on 7 meluncur pada Maret 1999. Single “Dan” maupun “Kita” berhasil melambungkan nama band ber-genre pop, rock, dan alternative rock itu. Penjualan album mereka menembus 1,5 juta keping. Album ini pun dirilis di Malaysia dengan judul “Anugerah Terindah yang Pernah Kumiliki.”

Sejak saat itu, album dan single yang dikeluarkan Sheila on 7 ini selalu laris manis di pasaran. Terhitung ada 11 album yang sudah mereka rilis sejak menjajaki industri musik. Di antaranya, Kisah Klasik untuk Masa Depan (2000), 07 Des (2002), Ost. 30 Hari Mencari Cinta (2003), Pejantan Tangguh (2004), hingga yang teranyar Film Favorit (single terbaru - 2018).

Rombak Formasi sampai Sempat Mau Bubar

 
 
 
 
 
View this post on Instagram

A post shared by Sheila on 7 (@sheilaon7) on

Meski tetap solid, Sheila on 7 sudah dua kali berganti formasi. Dua punggawa So7, Anton dan Sakti terpaksa harus hengkang dari band yang membesarkan nama mereka. Pertama, keluarnya Anton pada Oktober 2004. Menurut situs resmi sheilaon7.com, hengkangnya sang drummer karena sudah tidak sepaham lagi dengan visi band ini. Posisi Anton kemudian digantikan Brian Kresna Putro (Brian) sebagai additional player.

Selang dua tahun, Sakti mundur. Tepatnya pada Maret 2006, Sakti memilih mengakhiri perjalanan bersama band pelantun tembang “Pejantan Tangguh” itu karena ingin meneruskan pendidikan di Pakistan. Sakti resign bersamaan dengan pembuatan album 507.

Setelah ditinggal dua personilnya, Brian pun akhirnya resmi diangkat menjadi anggota tetap. Dengan empat formasi anggota kini, jalan band yang mempopulerkan lagu “Sephia” ini bukan berarti mulus tanpa kerikil-kerikil kecil nan tajam. So7 pernah mengalami fase terberat dalam bermusik, yakni sempat terlintas keinginan bubar. Namun seluruh personil berusaha saling menguatkan, dan kembali mengingat perjuangan yang telah mereka lewati, sehingga tetap bertahan hingga saat ini.

Baca Juga: Inspirasi Positif dari BTS ‘Kpop Group’ Pertama yang Masuk Daftar 100 Orang Berpengaruh di Dunia

Raih Segudang Prestasi

 
 
 
 
 
View this post on Instagram

A post shared by Sheila on 7 (@sheilaon7) on

Sejak album perdananya meledak di tahun 1999, So7 menjadi sosok idola baru para remaja era 90-an. Bukan saja lantaran lagu-lagu mereka yang “ngena banget,” easy listening, tapi juga karena sudah banyak prestasi atau penghargaan mereka raih sepanjang karier bermusik mereka.

  • Melalui album Sheila On 7 mereka, dua penghargaan dari Sony Music Asia berhasil diboyong. Yakni untuk Double Platinum Awards pada 1999 dan 7 Platinum and Special Super Achievement Awards pada 2000. Lagu “Dan” di album pertama juga memenangkan penghargaan Best Video Clip Panasonic Awards
  • Karya mereka yang luar biasa juga diganjar penghargaan dari Anugerah Musik Indonesia (AMI). Lewat album pertama mereka berhasil mendapat dua penghargaan pada AMI 1999. Empat kategori penghargaan diboyong pada AMI Sharp Awards
  • Di tahun berikutnya, So7 kembali membawa pulang empat penghargaan dari AMI Awards 2002 lewat karyanya di album ketiga “07 Des”. Bahkan di tahun 2004, 7 kategori di ajang yang sama berhasil digondol. Sementara itu, dua kategori AMI Awards 2015 juga berhasil diraih.
  • Sony Music Indonesia memberikan penghargaan Ten Times Platinum kepada Sheila On 7 di tahun 2001. Sedangkan Sony Music Malaysia mengganjar album “Kisah Klasik Untuk Masa Depan” dengan Platinum Awards.
  • Album “07 Des” juga menjadi Album Terbaik dalam ajang Anugerah Planet Muzik Malaysia 2003. Selain itu, mereka juga berhasil membawa pulang kategori Kumpulan Paling Popular. Duo/Kumpulan Terbaik berhasil disabet di ajang yang sama pada 2003 dan 2005.
  • Dua penghargaan di Anugerah Planet Muzik Singapura 2005 juga diraih Sheila on 7. Sementara di Anugerah Industri Muzik Malaysia 2005, mereka membawa pulang satu piala. Pada 2006, So7 masuk Rekor MURI berkat launching album serentak di 100 radio Indonesia.
  • Terbaru, mereka menyabet dua penghargaan di Indonesian Choice Awards 2018.

Beralih ke Jalur Indie

 
 
 
 
 
View this post on Instagram

A post shared by Sheila on 7 (@sheilaon7) on

Setelah menjalani 16 tahun bermusik di bawah label Sony Music Entertainment Indonesia, akhirnya Sheila on 7 mantap melanjutkan karier bermusik di jalur indie pada 2014. Keputusan itu dibuat sebagai bentuk adaptasi terhadap perkembangan industri musik di Tanah Air. Kontrak dengan label tersebut pun sudah habis.

Memilih jalur indie berarti seluruh proses atau alur pembuatan lagu atau album, sampai kepada promosi dilakukan sendiri. Album ke-8 bertajuk “Musim Yang Baik” menjadi titik tolak bagi Sheila on 7. Setelah itu, mereka benar-benar terpisah. Tapi rupanya jauh sebelum itu persiapan sudah dilakukan. Beberapa album terakhir juga sudah dibuat dengan sedikit banyak memasukkan gaya band indie.

So7 menelurkan lagu “Film Favorit” di awal 2018 di bawah bendera 507 Record. Mereka mengganti konsep pemasaran, bukan lagi dalam bentuk album, melainkan menjual single satu persatu. Barulah kemudian dikumpulkan untuk dibuat menjadi satu album utuh.

Pendapatan Terbesar dari Konser

 
 
 
 
 
View this post on Instagram

A post shared by Sheila on 7 (@sheilaon7) on

Berkarya di industri musik selama lebih dari dua dekade, membuat royalti dari lagu maupun album terus mengalir ke kantong para personil Sheila on 7. Grup musik ini bahkan pernah dinobatkan menjadi penerima Royalti tertinggi dari Yayasan Karya Cipta Indonesia di tahun 2002.

Meski begitu, ternyata royalti bukan menjadi sumber pendapatan terbesar bagi So7. Tetapi justru dari konser, pundi-pundi uang mengalir deras. Adam pernah mengaku, jika dalam sebulan, So7 menargetkan manggung di empat konser, meski nyatanya selalu meleset dari target. Selain dari konser dan royalti, ‘pabrik uang’ So7 lain berasal dari penjualan merchandise ke para penggemar walaupun tidak terlampau besar.

Pertahankan Jati Diri sebagai Kunci Keberhasilan

Sheila on 7 bisa menjadi contoh atau panutan bagi kamu yang putus asa dengan keadaan, ketakutan menghadapi tantangan seiring perubahan zaman. Terbukti kekompakan, sikap saling menghargai, pantang menyerah, bekerja keras, dan passion yang sama dalam bermusik menjadikan So7, salah satu band legendaris di Indonesia.

Kamu pun bisa seperti mereka, kuncinya mempertahankan jati diri untuk meraih kesuksesan. Asal punya komitmen dan tekad kuat untuk maju, kamu pasti berhasil. Selain itu, passion enggak boleh kendor dan jangan lupa tetap jadi diri sendiri.

Baca Juga: 10 Artis Indonesia Terkaya Saat Ini

 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Cermati.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Cermati.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement