REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Akhir pekan telah berakhir. Hari ini, Senin, semua orang sudah harus kembali bekerja dan melakukan aktivitas seperti biasa.

Malam tadi apakah Anda bisa tidur nyenyak? Atau malah sulit tidur pulas dan harus membolak-balikkan tubuh selama berjam-jam sampai akhirnya tertidur?

Jika sulit tidur, Anda tidak sendirian. Survei yang dilakukan oleh penyedia panel daring Toluna Omnibus di India mengungkap, satu dari setiap empat orang mengalami kesulitan tidur pada Ahad malam. Studi lain mengungkapkan, 60 persen pekerja mengalami tidur malam terburuk pada hari Ahad dan sebanyak 80 persen orang melaporkan tidur paling nyenyak pada Jumat malam.

Spesialis tidur Michael J. Breus, Ph.D., menyebut insomnia pada Ahad malam ini sebagai jet lag sosial. Menurut Breus, kesulitan tidur pada Ahad malam bisa disebabkan oleh jadwal akhir pekan yang berbeda dengan hari kerja.

"Alasan lain yang bisa menyebabkan kesulitan tidur pada Ahad malam yaitu karena stres. Setiap orang berjuang melawan stres akhir-akhir ini, tetapi stres yang berlebihan dapat berdampak negatif pada tubuh," kata dia seperti dikutip dari Times of India, Senin (22/4),

Banyaknya jumlah aktivitas fisik atau mental yang dilakukan juga dapat berpengaruh pada kesulitan tidur. Secara umum, pada akhir pekan aktivitas fisik dan mental lebih sedikit dibandingkan dengan hari kerja lainnya. Karena tidak bekerja pada hari Ahad, maka tubuh tidak lelah dan ketika tiba waktunya untuk tertidur, tubuh tetap terjaga.

Tidur siang di akhir pekan juga berkontribusi pada insomnia Ahad malam. Karena Anda telah mematikan seluruh jam biologis dengan tidur sampai sore di akhir pekan. Bahkan mengonsumsi alkohol dan kafein yang berlebihan dapat merusak siklus tidur Anda.

Untuk itu, Breus menyarankan beberapa hal agar bisa tidur pulas pada Ahad malam. Antara lain, bangun di pagi hari lalu tetap aktif berkegiatan, hindari makanan besar dan berat yang mengandung banyak kalori. Kemudian jika stres yang membuat Anda terjaga di malam hari, cobalah mendengarkan musik atau membaca buku.

Ikuti Whatsapp Channel Republika