Sabtu 06 Apr 2019 04:22 WIB

Remaja Kurang Tidur Lebih Berisiko Terkena Penyakit Jantung

Remaja berusia 14-17 tahun membutuhkan tidur lebih dari delapan jam sehari.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Esthi Maharani
Jangan kurang tidur
Foto: blogspot.com
Jangan kurang tidur

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di masa pertumbuhan, remaja perlu mendapatkan tidur yang cukup. Para ahli berpendapat bahwa remaja berusia 14-17 tahun membutuhkan tidur lebih dari delapan jam sehari. Sayangnya, sebagian besar remaja tidak dapat memenuhi kebutuhan ini.

Sebuah studi pernah dilakukan oleh Kaiser Permanente Northern California terhadap 829 remaja. Studi ini dilakukan untuk mengukur seberapa lama para remaja tidur di malam hari.

Studi ini tidak mengandalkan pernyataan para remaja terkait kebiasaan tidur mereka. Untuk mendapatkan data yang akurat, tim peneliti meminta para remaja yang terlibat sebagai partisipan untuk mengunakan alat di pergelangan tangan mereka. Alat ini berfungsi untuk mengukur tidur dan aktivitas fisik penggunanya.

Selama studi berlangsung, tim peneliti juga melakukan beberapa pengukuran berkala pada para partisipan. Pengukuran yang dilakukan meliputi pengukuran lemak, tekanan darah, lipid dan resistensi insulin.

Dari studi ini, diketahui hanya 2,2 persen anak yang mendapatkan jumlah tidur sesuai rekomendasi setiap malam. Ada sekitar 31 persen remaja yang tidur kurang dari tujuh jam setiap malamnya.

Lebih lanjut, tim peneliti mengungkapkan bahwa para remaja yang kurang tidur ternyata memiliki kondisi tubuh yang kurang menunjang kesehatan jantung. Alasannya, para remaja yang kurang tidur cenderung memiliki lebih banyak lemak tubuh, tekanan darah yang lebih tinggi dan kadar lemak baik HDL yang lebih rendah.

"Konsekuensi metabolik dari tidak mendapatkan tidur yang cukup sangat besar," terang Direktur UCLA Women's Cardiovascular Health Center Karol Watson MD yang tidak terlibat dalam studi, seperti dilansir WebMD.

Karol mengingatkan bahwa kurang tidur dapat mengganggu jam biologis tubuh sehingga produksi beberapa hormon akan terganggu. Kurang tidur akan membuat tubuh kebingungan untuk menjalankan fungsinya dengan baik.

Sebagai contoh, kurang tidur akan membuat tubuh bingung dan menjadi stres. Kondisi ini dapat menyebabkan kadar gula dara meningkat. Bila terjadi dalam jangka waktu lama, resistensi insulin bisa terjadi.

"Itu akan membuat Anda lebih berisiko terhadap diabetes," ungkap Karol.

Karol mengatakan penting bagi remaja untuk memperhatikan pola tidur masing-masing agar mendapatkan jumlah tidur yang dibutuhkan sesuai usia. Namun seringkali remaja tidak tahu bagaimana cara meningkatkan kualitas dan kuantitas tidur di malam hari.

Karol mengungkapkan setidaknya ada beberapa trik yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut. Trik-trik ini di antaranya ialah tidak menggunakan gawai minimal 30 menit sebelum jam tidur, tidak minum kafein setelah jam 3 sore, memasang alarm pengingat jam tidur serta tidur dan bangun di jam yang sama setiap ahri.

"Jangan biarkan mereka membayar hutang kurang tidur dengan tidur sepanjang waktu di akhir pekan," terang Karol.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement