Kamis 04 Apr 2019 01:45 WIB

Tidur tanpa Bantal Justru tak Direkomendasikan Dokter

Dokter merekomendasikan tidur dengan bantal.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Reiny Dwinanda
Bantal untuk tidur.
Foto: PxHere
Bantal untuk tidur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah orang mungkin lebih suka tidur tanpa menggunakan bantal. Ternyata, kebiasaan ini justru sangat tak disarankan dalam dunia medis.

“Tidak pernah disarankan dari sisi medis tidur tanpa bantal,” kata dokter spesialis Telinga Hidung Tenggorok dan Bedah Kepala-Leher, Arina Ikasari Muhtadi, dalam peluncuran butik Sleep&Co, Jakarta Barat, Kamis (29/3) lalu.

Baca Juga

Menurut Arina, aneka model bantal yang ada di pasaran saat ini sebenarnya telah sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Ada yang untuk menopang bahu, leher, dan ada juga yang antimendengkur dengan model melengkung ke depan dan tinggi ke belakang.

Pada dasarnya, pemakaian bantal dibutuhkan untuk meninggikan kepala saat tidur. Dengan meninggikan kepala minimal 30 derajat dengan satu bantal akan berimbas untuk mencegah segala penyakit.

“Kasus yang sering sekali terjadi adalah tidur tanpa bantal memicu timbulnya refluks,” jelas dia.

Refluks adalah penyakit asam lambung. Asam lambung memang telah ada di lambung, namun lambung masih menahannya. Ketika naik ke tenggorokan, gas asam lambung akan memengaruhi tenggorokan, sinus, dan bisa saja telinga berdenging.

Oleh karena itu, dia meminta masyarakat untuk tidur selalu dengan bantal. Bagi penderita sakit jantung pun disarankan untuk menggunakan dua bantal agar jantung lebih mudah bekerja.

“Secara sisi medis pun bantal itu tetap harus ada,” tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement