REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Berolahraga secara teratur dapat meredakan perasaan cemas dan menurunkan risiko serangan panik. Latihan fisik akan membantu seseorang menenangkan ketakutan, memperlambat kekhawatiran, dan mengalihkan serangan panik.
"Latihan fisik menghabiskan adrenalin berlebih pada seseorang yang mengalami kecemasan sehingga akan mengurangi pikiran cemas yang dirasakan," kata pejabat eksekutif Yayasan Anxiety UK, Nicky Lidbetter dilansir Harper's Bazaar.
Dia mengatakan olahraga menimbulkan semakin banyak rasa memiliki saat dilakukan secara berkelompok atau dalam klub. Latihan intensitas rendah seperti pilates dianggap cocok karena bisa memicu fokus pada gerakan tubuh.
Beberapa pengidap kecemasan dapat salah mengartikan sensasi fisik normal yang disebabkan olahraga seperti peningkatan denyut jantung. Lindbetter mengatakan itu tidak berbahaya dan bisa diatasi dengan terapi perilaku kognitif (CBT).
Dia menyarankan tetap berolahraga dan menurunkan intensitasnya jika diperlukan. Cukup bernapas dalam-dalam, fokus pada kondisi fisik, serta bukan isi pikiran. Menurut Lindbetter, denyut jantung akan normal dalam 15 menit.
Pedoman lain adalah tidak terlalu memaksakan diri. Ketika mengalami kecemasan akut, sangat penting untuk mengetahui perbedaan antara merasa terlalu cemas untuk berolahraga dan menghindari berolahraga sama sekali.
Jika Anda biasanya melakukan olahraga lari tetapi merasa sangat cemas, tidak perlu memaksakan diri untuk memenuhi target yang biasa dilakukan. Akan tetapi, cobalah untuk tidak melewatkan terlalu banyak sesi olahraga.
Aspek lain yang mendukung adalah pengaturan pola makan sehat dan teratur. Melewatkan waktu makan dan terlalu banyak minum kopi adalah cara cepat membuat saraf menjadi gelisah karena kafein memperburuk kecemasan.