REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Departemen Kepolisian New York (NYPD) tengah menyelidiki pesulap Amerika Serikat David Blaine. Investigasi menyusul laporan dari dua perempuan yang mengatakan Blaine melakukan pelecehan seksual terhadap mereka.
Kepala Detektif NYPD Dermot Shea menyampaikan kepada awak media bahwa penyelidikan dilakukan oleh divisi korban khusus. Shea menolak mendiskusikan lebih banyak informasi mendetail mengenai kasus yang dialami figur publik 45 tahun tersebut.
Shea merespons situs gaya hidup The Daily Beast yang menuliskan bahwa NYPD telah mendapat pernyataan dari dua perempuan yang mengaku sebagai korban Blaine. Namun, Blaine belum mendapat dakwaan dan tak ada tindakan apapun dari kepolisian.
Pihak NYPD menyangkal hal itu dengan mengatakan investigasi tengah berlangsung. Dalam laporan, salah seorang perempuan mengklaim bahwa pelecehan berlangsung di apartemen miliknya sendiri di Manhattan pada 1998.
Sebelum ini, The Daily Beast pernah menuliskan pemberitaan lain tentang Blaine. Mantan model Natasha Prince mengatakan Blaine memperkosa dirinya di London, Inggris, pada 2004. Tuduhan itu disangkal oleh Blaine dan tidak ditindaklanjuti pihak berwenang.
Nama Blaine pertama kali dikenal meluas pada 1999. Sang ilusionis melakukan aksi ekstrem dengan mengubur diri di dalam peti mati berbahan plexiglass selama tujuh hari berturut-turut. Peti itu diletakkan di bawah tangki berisi air seberat tiga ton.
Aksi gila lain termasuk membungkus diri dengan balok es seberat enam ton di Times Square selama 58 jam. Dia juga pernah mengurung diri di dalam kotak yang terombang-ambing di Sungai Thames, London, selama 44 hari.
Menurut situs pribadinya, Blaine akan menggelar tur di Inggris dan Irlandia pada Juni 2019, dikutip dari laman CNA Lifestyle.