Kamis 28 Mar 2019 20:30 WIB

Tidur Siang Bantu Turunkan Tekanan Darah

Tidur siang dengan benar dapat membuat seseorang merasa segar

Rep: Santi Sopia/ Red: Christiyaningsih
Posisi tidur terlentang (ilustrasi)
Foto: safebee
Posisi tidur terlentang (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sudah lama diketahui jika tidur siang dengan benar dapat membuat seseorang merasa segar. Terkait apakah tidur siang bisa membawa manfaat kardiovaskular langsung masih kurang jelas. Akan tetapi, tidur siang diketahui dapat memengaruhi kesehatan jutaan orang di seluruh dunia.

"Kita semua tahu bahwa perubahan gaya hidup merupakan landasan pengobatan untuk tekanan darah tinggi," kata Manolis Kallistratos, seorang ahli jantung di Asklepieion General Hospital di Voula, Yunani.

Bahkan menurut sebuah studi baru pada orang dengan tekanan darah yang cukup terkontrol tidur siang tampaknya memiliki efek yang menguntungkan. Dilansir laman Everydayhealth, Kallistratos dan rekannya mengamati efek tidur siang pada tekanan darah dalam sejumlah cara berbeda. Kallistratos dan tim investigasinya telah menemukan tidur siang dikaitkan dengan tekanan darah rendah dan lebih sedikit obat tekanan darah pada orang dengan hipertensi serius.

Dalam studi terbaru yang dipresentasikan pada pertemuan American College of Cardiology 2019 di New Orleans pada 18 Maret, peneliti ingin mengetahui apakah efek yang sama dapat dilihat pada kategori orang yang jauh lebih besar tekanan darahnya dan terkontrol dengan baik. "Penurunan tekanan darah sekecil dua milimeter merkuri [mmHg] dapat mengurangi risiko kardiovaskular seperti serangan jantung hingga 10 persen," kata Kallistratos.

Peningkatan tekanan yang tampaknya tidak drastis dapat memiliki efek luar biasa ketika dikalikan di seluruh populasi. Pnelitian ini melibatkan 212 orang dewasa dengan usia rata-rata 62 tahun yang tekanan darah sistolik rata-ratanya adalah 129,9 mmHg. Masing-masing dipakaikan monitor tekanan darah selama 24 jam. Sebagian peserta tidur siang dan sebagiannya lagi tidak. Di antara mereka yang tidur siang, durasi rata-rata adalah 49 menit.

Faktor yang juga diperhatikan adalah usia, jenis kelamin, obat-obatan, dan gaya hidup seperti aktivitas fisik, status merokok, dan konsumsi alkohol, kopi, serta garam. Hasilnya, para peneliti menemukan orang yang tidur siang memiliki tekanan darah sistolik yang rata-rata lebih rendah 5,3 mmHg daripada rata-rata mereka yang tidak tidur siang.

Di samping itu, penelitian juga menunjukkan perubahan gaya hidup seperti mengurangi asupan garam atau alkohol cenderung mengurangi tekanan darah hingga tiga hingga lima mmHg. Obat dosis rendah untuk hipertensi biasanya menurunkan kadar lima hingga tujuh mmHg.

Ada alasan kuat tekanan darah rendah berkaitan dengan tidur siang bukan faktor lain. Salah satu alasannya adalah kedua set peserta melihat penurunan tekanan darah yang sama saat tidur di malam hari. Ini berarti bahwa tekanan darah rata-rata yang lebih rendah terlihat pada kelompok tidur siang tidak mencerminkan perbedaan nyata dalam tidur malam hari.

Alasan lainnya adalah kedua kelompok itu sama dalam hal faktor risiko penyakit jantung, kecuali ada lebih banyak perokok dalam kelompok yang tidur siang. Ini karena merokok tidak diketahui dapat menurunkan tekanan darah. Itu menunjukkan tidur siang lebih kuat sebagai perbedaan yang menentukan. "Kami tidak ingin memberi tahu orang-orang untuk malas. Tetapi jika seseorang merasa perlu tidur siang hari selama 45 menit sampai satu jam, tidak apa-apa," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement