Selasa 26 Mar 2019 08:30 WIB

Cara Atasi Mulut Terbakar karena Makanan Pedas

Mulut terbakar bisa terjadi karena seseorang minim toleransi rasa pedasnya.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Indira Rezkisari
Makanan pedas umumnya kaya cabai.
Foto: Pixabay
Makanan pedas umumnya kaya cabai.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian orang Asia tampaknya telah mengetahui bagaimana cara menangani mulut yang terbakar karena memakan makanan yang pedas. Cabai bahkan dilestarikan karena memiliki sifat anti-mikroba.

Dalam studi oleh para peneliti dari Cornell University, dilansir dari Channel News Asia, Selasa (26/3), cabai ditemukan lebih umum digunakan di negara-negara dekat khatulistiwa. Seiring waktu, orang yang tinggal di iklim seperti itu menyukai cabai.

Baca Juga

“Cabai mungkin menyelamatkan mereka dari kematian,” kata ketua peneliti Joshua Tewksbury.

Meskipun demikian, Spesialis Senior dalam Kimia dan Keamanan Pangan di Sekolah Kimia dan Ilmu Pengetahuan Kimia Nanyang Polytechnic, Dr Gan Heng Hui mengemukakan ada beberapa orang yang dilahirkan dengan reseptor yang lebih sensitif memakan cabai. Oleh sebab itu, beberapa orang tak bisa makan makanan yang pedas.

Namun, seseorang yang tak bisa memakan makanan pedas bisa melatih diri  untuk lebih toleran terhadap makanan pedas. Caranya adalah dengan terus memakan makanan yang pedas secara berulang.

"Desensitisasi Capsaicin adalah fenomena di mana orang merasa lebih sedikit sensasi terbakar setelah makan banyak makanan pedas. Paparan berulang pada capsaicin menyebabkan pintu reseptor menutup dan menghentikan transmisi sinyal rasa sakit,” ujar seorang Ahli Diet dari Layanan Diet Dan Makanan Rumah Sakit Umum Changi, Singapura, Charlotte Tan.

Misalnya, Dr Gan mencontohkan, orang tua Meksiko memberi anak-anaknya  paket gula dengan bubuk cabai merah untuk membangun toleransi bumbu mereka. "Ini menyebabkan ujung saraf di mulut mati, oleh karena itu memungkinkan toleransi yang tinggi terhadap makanan pedas,” ujarnya.

Selain itu, untuk mengatasi mulut yang terbakar karena pedas karena cabai, bisa menggunakan dengan segelas susu atau segelas yogurt untuk memadamkan rasa sakit. Susu mengandung kasein yang mudah mengikat zat pedas dan membersihkannya saat menelan.

"Makanan lain yang dapat membantu mengurangi rasa terbakar adalah roti dan nasi karena mereka dapat menyerap sebagian dari minyak capsaicin," kata Tan.

Alkohol juga bisa menjadi alternatif lain. Karena alkohol melarutkan minyak capsaicin.

Namun, proporsi alkohol dalam minuman biasanya terlalu rendah untuk menjadi efektif. Assoc Prof Lim menyarankan untuk menggigit irisan lemon atau makan sesendok selai kacang, karena makanan asam dan berminyak juga dapat mengurangi rasa terbakar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement