REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Makan sehat diprediksi akan menjadi tren di tahun ini. Sebab, kesadaran masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat semakin tinggi di tengah padatnya aktivitas, terutama di ibu kota seperti Jakarta.
Praktisi makanan sehat, Gwendoline Winarno, mengatakan makanan merupakan obat bagi tubuh. Sebab, dengan menjaga pola makan yang sehat, maka tubuh akan dijauhkan dari penyakit.
Gwen sapaan akrab Gwendoline menerangkan, lebih baik berinvestasi pada makanan sehat dari pada mengonsumsi makan sembarangan kemudian mudah terserang penyakit. Upaya makan sehat, menurutnya, lebih murah daripada menghabiskan banyak uang untuk keperluan pengobatan.
"Saya sendiri memilih untuk investasi lebih banyak ke dalam bahan-bahan makanan, dari pada saya habiskan uang itu untuk berobat karena sakit, karena saya percaya food is medicine," katanya, saat dihubungi Republika.
Lemak yang baik atau yang disebut ‘healthy fats’ yang terkandung di dalam alpukat, kacang-kacangan, ikan salmon, sangat baik untuk dikonsumsi. Selain itu, bumbu dan rempah yang masih asli dan natural juga diperlukan tubuh karena banyak manfaat penyembuhan.
Gwen menjelaskan, membuat makanan sehat tidak membutuhkan biaya yang mahal. Menurutnya, memasak dengan sayuran segar, mengonsumsi buah segar secara teratur, dan daging yang berkualitas cukup menyehatkan.
Pemilik katering organik Pure Food Market itu menyebut, banyak cara membuat makanan sehat yang ramah kantong. Makan daging bisa dibatasi secukupnya, tidak perlu tiga kali sehari, cukup dengan satu kali sehari makan.
"Bahkan kalau bisa dikurangi hanya tiga kali dalam seminggu makan daging-dagingan, justru tidak hanya mengurangi pengeluaran untuk makanan, tetapi juga memperbaiki kesehatan," tuturnya.
Gwen mengatakan, protein yang terkandung di dalam daging juga bisa saja digantikan dengan makanan lain yang lebih murah. Protein nabati yang terkandung dalam tahu dan tempe, kacang-kacangan dan seterusnya, tak kalah menyehatkan.
"Pastinya protein daging tadi perlu digantikan dengan protein nabati yang sehat juga seperti tahu atau tempe, kacang-kacangan, polong-polongan, dan sebagainya," ujarnya.
Menurutnya, makanan sehat merupakan makanan yang dimasak sendiri. Sebab, memasak makanan sendiri, pastinya lebih mengetahui komposisi atau apa saja bahan yang dimasak. Bahkan, Gwen menganjurkan, untuk masak sendiri atau makan makanan olahan sendiri.
Gwen menjelaskan, akar penyakit di dalam makanan terdapat pada proses memasak. Karena itu, dia menghimbau agar menghidari masakan yang diolah secara berlebihan. "Hindari process food (makanan olahan), karena di sinilah akar dari banyak penyakit," tuturnya.
Sebagai panduan, Gwen menambahkan, membeli bahan makanan tidak harus serba organik. Bisa mencari tahu bahan makanan non-organik melalui produk yang sudah diakui sehat dan berlabel aman.
"Google ‘dirty dozen’ list yang memberitahukan kita apa saja yang aman jika membeli produk bahan makanan. But please keep in mind list ini berasal bukan dari negara kita, ini hanya a general guide," ujarnya.