REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak yang terlengkapi nutrisinya akan tumbuh menjadi anak yang sehat sehingga mampu mengembangkan potensi mereka untuk mencapai prestasi, yang kemudian dapat mendorong kemajuan bangsa. Penelitian menunjukkan bahwa kondisi nutrisi dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan produktivitas pasar kerja suatu negara.
Kondisi nutrisi suatu negara dapat mempengaruhi 11 persen PDB dan pendapatan pekerja hingga 20 persen. Dokter Gizi Klinis, dr Nurul Ratna Mutu Manikam, M. Gizi, SpGK mengatakan kecukupan nutrisi sangatlah penting dipenuhi sejak dini. Karena akan menjadi modal tumbuh kembang optimal anak di setiap tahap pertumbuhannya.
"Anak tumbuh dan berkembang, dua-duanya butuh nutrisi. Tumbuh itu ke atas. Kembang otak dan kreativitasnya itu butuh nutrisi. Kalau tidak ada modal, tumbuh dan tinggi sumber dari mana. Bagaimana mau cerdas kalau kelaparan," ujarnya.
Ia mengatakan status nutrisi seorang anak dapat mempengaruhi kondisi suatu bangsa. Maka, pemenuhan nutrisi yang tepat pada anak-anak masa ini juga akan berkontribusi pada kualitas kesehatan generasi masa depan, sehingga tujuan pembangunan berkelanjutan bisa tercapai.
"Sebanyak 33,5 juta anak Indonesia akan jadi generasi penenus bangsa. Nutrisi masih jadi isu penting dalam pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Upaya yang dilakukan oleh bangsa adalah pemberian atau perbaikan nutrisi sejak awal kehidupan," ujarnya.
Nutrisi optimal diberikan sejak masa konsepsi, kehamilan, menyusui, sampai usia dua tahun. Masa dua tahun adalah periode emas pertumbuhan otak.
"Pada saat usia lewat dua tahun tumbuh tinggi postur baik bisa dikejar. Tapi pertumbuhan otak tidak bisa dikejar. Kalau dari awal tidak bagus terlambat," ungkapnya.
Dalam masa periode emas, asupan makanan seimbang yang kaya zat gizi makro dan mikro akan membuat anak sehat, tidak mudah terserang penyakit, sehingga mereka dapat beraktivitas dan berkarya. Makronutrien terdiri dari karbohidrat, protein dan lemak. Sedangkan mikronutrien terdiri sari vitamin dan mineral.