REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Abimana Aryasatya masih menyimpan perasaan yang tidak biasa saat dipilih sebagai pemeran pahlawan super Indonesia Gundala. Ia senang sekaligus takut.
“Perasannya senang, tapi juga takut seperti melihat lahiran anak," ujar sang aktor berusia 36 tahun itu dalam siaran pers, Selasa (19/3).
Abimana mengaku aktingnya sangat terbantu oleh arahan Joko Anwar sebagai sutradara dan penulis skenario. “Kerja dengan Joko sangat mudah karena dia tahu apa yang mau dia sampaikan. Semua sudah dipikirkan dan dikonsep olehnya.”
Peran Gundala akan tampil versi dewasa dan anak-anak. Pemeran Sancaka, nama asli Gundala ketika kecil, Muzakki Ramdhan juga mengaku senang walau kelelahan.
“Om Joko selalu bilang ke aku untuk selalu memberikan penampilan terbaik. Biasanya kalau sudah selesai syuting, aku disuruh menemani Om Joko dulu, sampai ngantuk baru aku pulang,” ujar aktor kecil berusia sembilan tahun itu.
Abimana dan Muzakki berbagi layar sebagai Sancaka. Sancaka atau Gundala adalah tokoh komik rekaan Harya Suraminata yang muncul pertama kali dalam komik Gundala Putra Petir pada 1969.
Total 23 komik sudah diterbitkan oleh Harya sepanjang hidupnya. Kini hak cipta Gundala dipegang oleh Bumilangit, rumah bagi lebih dari 1.000 karakter komik Indonesia.
Film Gundala dijadwalkan tayang pada 2019. Film itu diproduksi oleh Screenplay Films, Bumilangit Studios, serta Legacy Pictures.