REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sering kali orang-orang mengalami kesulitan tidur ketika dihadapkan pada suatu masalah rumit. Tak jarang, mereka terbangun tengah malam hanya karena tak bisa berhenti memikirkan masalah yang membelitnya.
Ajaibnya, ketika terbangun pada tengah malam, masalah yang rumit ini tampak jauh lebih sederhana. Solusi yang didapatkan pun menjadi sangat simpel.
Ada orang yang, misalnya, terbangun tengah malam karena masalah pekerjaan. Ia akan terpikir bahwa berhenti dari pekerjaan tersebut merupakan solusi yang mudah agar bisa terlepas dari masalah.
Namun, ketika bangun di pagi hari, seseorang biasanya akan menyadari bahwa solusi atau ide yang mereka dapatkan saat tengah malam cenderung lucu dan tak masuk akal. Ia akan cenderung melihat kembali kerumitan dari masalah yang dihadapi.
"Hal yang umum bagi orang-orang untuk berpikir, "Saya telah menyelesaikan masalahnya di malam hari". Lantas, di pagi hari baru terpikir, "Tidak bisa begitu"," ujar dokter ahli tidur dari Sleep Health Foundation Dr David Cunnington seperti dilansir Nine.
Cara memecahkan masalah di pagi dan malam hari memang cenderung berbeda. Menurut Dr Cunnington, perbedaan ini biasanya terjadi karena bagian logika pada otak seseorang sering kali masih tertidur ketika orang tersebut terbangun di tengah malam.
"Otak kita tidak tidur dalam satu unit tunggal," jelas Dr Cunnington.
Bagian logika pada otak ini biasanya baru benar-benar terbangun ketika seseorang bangun di pagi hari. Karena itu, seseorang baru akan menyadari bahwa solusi masalah yang muncul saat tengah malam tampak konyol ketika dipikirkan di pagi hari.
"Tapi terkadang, ksedaran ini akan datang di malam hari," ungkap Dr Cunnington.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
