Rabu 13 Mar 2019 06:02 WIB

Trik Turunkan Berat Badan dengan Pencuci Mulut

Peneliti temukan cara turunkan berat badan dengan pencuci mulut tinggi kalori.

Rep: Adysha Citra Ramadhani/ Red: Indira Rezkisari
Sepotong kue cokelat pencuci mulut.
Foto: Pixabay
Sepotong kue cokelat pencuci mulut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hidangan pencuci mulut merupakan salah satu makanan yang kerap dijauhi ketika seseorang ingin menurunkan berat badan. Padahal, bila dikonsumsi dengan cara yang benar, pencuci mulut bisa membantu proses penurunan berat badan.

Hal ini diungkapkan oleh tim peneliti dari The University of Arizona dalam Journal of Experimental Psychology: Applied. Penelitian ini berupaya untuk melihat pengaruh pemilihan makanan dan urutan makan terhadap pola makan seseorang.

Baca Juga

Penelitian ini dilakukan di sebuah kantin universitas. Para partisipan diminta untuk mengonsumsi pencuci mulut terlebih dahulu sebelum menyantap makanan utama mereka. Ada dua pencuci mulut yang ditawarkan yaitu pencuci mulut yang sehat dan pencuci mulut yang tak sehat seperti pencuci mulut tinggi kalori.

Setelah melakukan percobaan, tim peneliti menemukan bahwa konsumsi pencuci mulut yang memanjakan diri dan tinggi kalori dapat membantu proses penurunan berat badan. Syaratnya, pencuci mulut ini dikonsumsi sebelum makan.

Menurut tim peneliti, partisipan yang memilih pencuci mulut tinggi kalori sebelum makan cenderung mengonsumsi kalori 30 persen lebih sedikit. Para partisipan yang menyantap pencuci mulut berkalori tinggi sebelum makan ini tampak lebih memilih makanan utama dan makanan pendamping yang sehat.

"(Kami yakin mereka) memilih makanan utama dan makanan pendamping yang lebih sehat untuk 'menebus' pencuci mulut berkalori tinggi yang mereka konsumsi sebelumnya," terang ketua tim peneliti Martin Reimann seperti dilansir Indian Express.

Sebaliknya, partisipan yang memilih pencuci mulut sehat sebelum makan cenderung menyantap lebih banyak kalori setelahnya. Mereka beranggapan telah melakukan hal baik dengan mengonsumsi pencuci mulut sehat sehingga menghadiahkan diri sendiri dengan makanan utama dan makanan pendamping yang tinggi kalori.

Ini merupakan penelitian pertama yang menginvestigasi efek interaksi tipe makanan dan urutan makan terhadap total asupan kalori dan kecenderungan seseorang untuk memilih makanan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement