REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Musim kedelapan sekaligus terakhir dari serial televisi Game of Thrones menghabiskan biaya produksi sebesar 90 juta dolar AS. Laman Business Insider melaporkan, anggaran tersebut merupakan yang termahal dibandingkan seluruh musim lainnya.
Musim kedelapan diketahui memiliki enam episode. Itu artinya, tim produksi menghabiskan rata-rata 15 juta dolar AS untuk setiap episodenya. Praktisi media pengamat serial fantasi Game of Thrones, Kim Renfro, menyebut angka itu sangat besar.
"Penonton akan mendapat suguhan yang lebih dahsyat. Pertarungan yang lebih masif, lebih banyak naga dan direwolf di musim ini. Akan menjadi sangat menarik," kata Renfro memprediksi.
Menurut dia, jumlah anggaran yang memadai sangat mungkin memengaruhi aspek cerita dan visual tayangan. Dia meninjau musim pertama serial, ketika tiap episode hanya menghabiskan rata-rata enam juta dolar AS. Dengan anggaran tersebut, masih ada kisah yang dipangkas.
Sesuai dengan alur cerita dalam buku, sebenarnya ada adegan pertempuran besar yang melibatkan tokoh Tyrion Lannister. Karena keterbatasan dana, karakter tersebut akhirnya dibuat tersingkir begitu saja dan siuman setelah perang berakhir.
Karena itu, Renfro optimistis anggaran yang meningkat lebih dari dua kali lipat akan membuat musim kedelapan memuaskan. Dia berharap akan ada setidaknya satu adegan direwolf, yang tidak terlihat pada musim ketujuh lantaran terlalu mahal.
Sebelum ini, episode termahal dari seluruh tayangan Game of Thrones ada pada musim kedua, yakni "Blackwater". Menghabiskan biaya delapan juta dolar AS, episode itu memuat pertempuran laut yang masif dan ledakan api raksasa dengan CGI.
Sementara, untuk musim kedelapan, HBO sudah merilis cuplikan film yang segera menjadi bahan diskusi para penggemar. Mereka harus bersabar sebentar lagi karena musim pamungkas itu bakal tayang perdana pada 14 April 2019.
"Musim mendatang hanya terdiri dari enam episode, tetapi tiap episode memiliki durasi lebih dari satu jam. Beberapa bahkan satu jam 20 menit atau satu jam 30 menit, seperti film mini," ujar Renfro.
Ikuti Whatsapp Channel Republika