Jumat 01 Mar 2019 06:52 WIB

Multiple Sclerosis, Penyebab Selma Blair Bertongkat ke Oscar

MS dapat memicu beragam masalah pada penglihatan, keseimbangan dan kontrol otot.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Friska Yolanda
Selma Blair menghadiri Oscar di Dolby Theatre, Los Angeles, Kalifornia, Amerika Serikat, Senin (25/2).
Foto: AP
Selma Blair menghadiri Oscar di Dolby Theatre, Los Angeles, Kalifornia, Amerika Serikat, Senin (25/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penampilan Selma Blair dalam ajang penghargaan Oscar mengundang banyak perhatian. Bukan hanya karena busananya yang cantik, tetapi juga karena tongkat yang ia gunakan saat melenggang di karpet merah Oscar.

Tongkat berwarna hitam yang Blair gunakan saat menghadiri ajang penghargaan Oscar ternyata bukan sekadar aksesoris. Blair menggunakan tongkat tersebut untuk membantunya berjalan.

Baca Juga

Blair mengatakan ia terdiagnosis mengidap penyakit Multiple Sclerosis (MS) pada Oktober 2018. MS merupakan sebuah kondisi yang dapat mempengaruhi otak dan saraf tulang belakang.

Sebelum terdiagnosis, Blair telah merasakan beragam gejala MS selama bertahun-tahun. Gejala-gejala MS ini meliputi nyeri leher, hilangnya rasa pada kaki, vertigo berat hingga gangguan kecemasan.

Meski gejala-gejala MS ini sangat mengganggu dan menimbulkan perasaan tidak nyaman, Blair sempat merasa enggan untuk memeriksakan diri ke dokter. Blair meyakini para dokter tidak akan melihat gejala-gejala tersebut sebagai sesuatu yang serius.

Ternyata anggapan Blair salah. Gejala-gejala yang semula ia remehkan ini ternyata memberi banyak petunjuk bagi dokter untuk menegakkan diagnosis penyakitnya. Blair pun merasa lega karena sekarang mengetahui akar masalah dari rasa sakit yang ia rasakan selama ini.

Karena itu, Blair mendorong orang-orang untuk berterus terang ketika mengalami masalah kesehatan. Dengan begitu, pertolongan medis bisa didapatkan lebih cepat sebelum kondisi memburuk.

"Dulu, saya ingin dokter saya berpikir bahwa saya baik-baik saja, walaupun saya ingin mengatakan saya sangat lelah dan tidak bisa tetap terjaga," ungkap Blair seperti dilansir Independent.

Seperti dilansir WebMD, MS merupakan sebuah penyakit yang dapat mempengaruhi otak, saraf tulang belakang dan saraf-saraf optik pada mata. MS dapat memicu beragam masalah pada daya penglihatan, keseimbangan, kontrol otot hingga fungsi tubuh dasar lainnya.

MS cenderung memberi efek yang berbeda pada setiap penderitanya. Sebagian penderita MS hanya merasakan gejala yang ringan, tapi sebagian lain bisa merasakan gejala yang cukup berat sehingga mengalami kesulitan untuk beraktivitas sehari-hari.

MS terjadi ketika sistem imun tubuh menyerang selubung myelin. Selubung mylein merupakan lapisan fosfolipid yang menyelubungi dan melindungi selubung saraf. Tanpa selubung myelin, saraf akan mengalami kerusakan dan jaringan luka mungkin terbentuk.

Kerusakan ini dapat membuat otak kesulitan untuk mengirim sinyal ke berbagai area tubuh dengan benar. Saraf-saraf penderita MS juga dapat mengalami kesulitan untuk bekerja seagaimana mestinya.

Kondisi ini akan membuat penderita MS mengalami beberapa gejala seperti kesulitan berjalan, merasa lelah, otot melemah atau kejang, pandangan kabur dan penglihatan buram atau berbayang. Beberapa gejala lain yang mungkin timbul adalah memburuknya kontrol terhadap kandung kemih dan usus, depresi, masalah seksual, nyeri hingga masalah fukus dan daya ingat.

Hingga saat ini belum ada obat yang bisa digunakan untuk menyembuhkan MS. Akan tetapi ada beragam obat yang bisa digunakan untuk meringankan dan mengontrol gejala-gejala MS. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement