REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Desainer Chanel yang baru saja meninggal Karl Lagerfeld terkenal dengan baju kerja yang khas yaitu kemeja putih, kacamata, dan jaket hitam khusus. Orang-orang sukses lainnya seperti CEO Apple Steve Jobs dan CEO Facebook Mark Zuckerberg juga dikenal dengan baju kerja yang ikonik, simpel dan terkesan itu-itu saja.
Hal itu ternyata ampuh mengurangi satu masalah yang tidak berarti di pagi hari. Seperti bingung memilih baju kerja.
Para ahli sepakat, kebingungan memilih baju kerja bisa menguras energi mental seseorang. Kelelahan mental ini akan membuat orang cenderung lebih impulsif atau tidak melakukan apa-apa ketika masalah yang lebih penting muncul.
Untuk mengatasi hal tersebut, pengarah gaya dan pemilik merek Your Closet Your Style, Penny Geers, seperti dilansir laman Bussiness Insider, memberi beberapa tips untuk menentukan dan membeli baju untuk bekerja.
Koleksi lama
Menurut Geers, dengan memeriksa koleksi baju akan membantu menentukan pilihan ketika membeli baju baru. Sehingga baju baru yang dibeli memang baju yang memang sesuai dengan kebutuhan. “Catat barang masuk favorit Anda. Itu akan menjadi dasar untuk membeli baju kerja selanjutnya,” kata Geers.
Kualitas
Mengutamakan kualitas ketika membeli baju kerja dinilai penting. Jika Anda membeli baju dengan bahan yang kurang berkualitas dan nyaman dikenakan. Misalnya baju berbahan wol, kapas dan bahan lain yang tidak mudah kusut. Sehingga baju yang Anda beli merupakan salah satu investasi.
“Coba saja membeli baju murah pasti akan mudah rusak. Atau belum lama dipakai Anda harus melakukan perbaikan,” ucap Geers.
Jangan batasi diri
Menurut Geers, mayoritas orang memilih baju kerja yang sangat kaku dan formal. Karena itu dia menyarankan agar baju kerja yang dikenakan juga tidak membatasi ekspresi diri. Coba saja dengan menambahkan aksesoris, ikat pinggang, syal, perhiasan dan lainnya agar baju kerja tidak terlalu formal. "Hanya karena itu seragam kerja, bukan berarti seragam itu harus membosankan,” kata dia.
Pengaruh baju
Sebuah penelitian di California State University menyebutkan bahwa baju yang dikenakan akan berdampak pada penilaian diri. Misalnya penggunaan jas dapat membuat pria merasa lebih dewasa dan mapan.
“Pakaian itu akan berbicara dan menggambarkan tentang diri kita. Apalagi untuk kesan pertama,” kata dia.