Kamis 21 Feb 2019 23:58 WIB

Risiko Kesehatan Perempuan di Usia 30-an

Perempuan usia 30 tahun ke atas perlu lebih menerapkan gaya hidup sehat

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Esthi Maharani
Edukasi dini cegah kanker serviks.
Foto: Siloam
Edukasi dini cegah kanker serviks.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Menginjak usia 30-an, perempuan seolah berada di puncak kehidupan. Sebagian besar dari mereka sudah menjalani impian terkait karier dan keluarga. Meski begitu, umur ini juga riskan karena ada sejumlah risiko gangguan kesehatan yang mengintai.

Hal tersebut disampaikan oleh seorang dokter umum di Klinik Kesehatan Bupa, London, Inggris, Kim Glass. Menurut Glass, perempuan usia 30 tahun ke atas perlu lebih menerapkan gaya hidup sehat karena berisiko mengidap empat kondisi berikut.

- Kanker serviks

Setiap tahun, ada sekitar tiga ribu perempuan Inggris yang didiagnosis mengidap kanker serviks. Dari angka tersebut, jumlah terbanyak adalah dari rentang usia 35 tahun ke bawah. Karena itu, Glass menyarankan perempuan untuk sadar melakukan deteksi dini.

Idealnya, perempuan berusia 25 sampai 49 tahun perlu melakukan pemeriksaan pap smear setiap tiga tahun sekali agar gejala kanker serviks bisa segera ditangani. "Deteksi dini untuk masalah kesehatan apa pun akan sangat memengaruhi penyembuhannya," ungkap Glass.

- Kanker payudara

Memeriksa payudara secara teratur juga perlu guna mengetahui apakah ada kondisi abnormal di sekitar dada. Apabila terdapat benjolan atau tanda-tanda mencurigakan, segeralah berkonsultasi dengan dokter sebelum mengarah pada kondisi serius seperti kanker payudara.

Kanker payudara memang lebih rentan menyerang perempuan di atas usia 30 tahun. Sebagai pencegahan, Glass menganjurkan penerapan gaya hidup sehat secara umum serta mempertahankan pola makan dengan nutrisi seimbang yang kaya buah dan sayuran segar.

- Stres

Melampaui usia 30 tahun bisa membuat sebagian perempuan merasa tertekan. Dinamika di tempat kerja, tanggung jawab finansial, dan upaya menyeimbangkan kehidupan keluarga hanya sejumlah contoh yang harus dihadapi perempuan pada dekade ini.

Glass menjelaskan, stres membuat tubuh berada dalam mode cepat. Sayangnya, tubuh tidak dirancang berada di jalur laju sepanjang waktu. Jika tidak dikelola dengan benar, stres bisa mengganggu sistem kekebalan tubuh dan memicu berbagai penyakit lainnya.

- Cedera otot

Perempuan di usia 30-an cenderung lebih sering mengalami cedera otot dibandingkan perempuan pada rentang usia 20-an. Seiring bertambahnya waktu, otot mulai aus. Begitu pula sendi yang mengalami degenerasi sehingga keseleo lebih kerap terjadi.

"Pada usia ini, perempuan tidak sefleksibel umur sebelumnya. Karenanya, olahraga singkat namun berintensitas tinggi tidak lagi cocok. Mulailah latihan kebugaran yang lebih sesuai dengan tubuh," kata Glass, dikutip dari laman Cosmopolitan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement