Jumat 22 Feb 2019 04:00 WIB

Perabot Rumah Bisa Jadi Biang Kerok Gangguan Kesehatan

Banyak anak yang diperiksa memiliki senyawa dari perabot rumah dalam kadar tinggi

Rep: Christiyaningsih/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Memilih perabotan rumah tangga.
Foto: Republika/Prayogi
Memilih perabotan rumah tangga.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anda mungkin tidak pernah berpikir bahwa sesuatu yang  baik-baik saja seperti sofa dapat menimbulkan risiko kesehatan bagi Anda atau keluarga. Akan tetapi studi terbaru dari Duke University memunculkan kemungkinan itu.

Penelitian berfokus pada anak-anak di rumah dengan perabot yang mengandung senyawa tertentu. Hasil studi mungkin sedikit mengganggu kenyamanan di rumah. 

Hasil penelitian dipresentasikan pada pertemuan tahunan American Association for Advancement of Science di Washington. Riset tersebut mengungkapkan senyawa yang berpotensi bahaya ditemukan dalam darah anak-anak yang tinggal di rumah dengan jenis furnitur dan lantai tertentu. Senyawa dari furnitur dalam darah dilaporkan terdeteksi dalam kadar yang tinggi. 

Tim menguji sampel darah dari anak-anak yang tinggal di rumah dengan perabot yang telah diperlakukan dengan eter difenil polibrominasi. Eter difenil polibrominasi adalah senyawa tahan api yang ditambahkan ke bantal busa di sofa dan kursi. Para ilmuwan mencatat senyawa itu telah dikaitkan dengan berbagai penyakit dan kondisi termasuk kanker dan keterlambatan perkembangan otak.

Tes menunjukkan kadar senyawa dalam darah enam kali lebih tinggi pada anak-anak yang tinggal di rumah dengan furnitur yang diolah dibandingkan dengan yang lain tanpa perabotan seperti itu. Hasil yang serupa tetapi bahkan lebih dramatis ditemukan ketika tim menguji metabolit benzyl butyl phthalate. Kandungan ini umumnya ditemukan di lantai vinil.

Benzyl butyl phthalate ditemukan dalam konsentrasi 15 kali lebih tinggi pada anak-anak yang tinggal di rumah dengan lantai vinil dibandingkan mereka yang tidak. Kandungan itu dikaitkan dengan ruam, masalah pernapasan, dan bahkan gangguan reproduksi. Senyawa organik semi-volatil ini ada di sekitar kita dan pada titik ini hampir tidak mungkin untuk menghilangkannya sepenuhnya. Berapa banyak paparan yang menimbulkan risiko serius dan apakah kita harus khawatir adalah sesuatu yang tidak bisa dikatakan para peneliti pada saat ini.

"SVOCs banyak digunakan dalam elektronik, furnitur, dan bahan bangunan. Kandungan tersebut dapat dideteksi di hampir semua lingkungan dalam ruangan," kata ketua penulis penelitian Heather Stapleton dikutip dari BGR.

"Paparan manusia terhadap mereka tersebar luas. Terutama untuk anak-anak kecil yang menghabiskan sebagian besar waktu mereka di dalam ruangan dan memiliki paparan lebih besar terhadap bahan kimia yang ditemukan dalam debu rumah tangga," imbuhnya.

Melacak produk dan barang rumah tangga apa yang merupakan kontributor terbesar yang berpotensi berbahaya dalam darah dapat membantu dalam jangka panjang. Ini adalah pengingat bahwa kita sering tidak menyadari rutinitas harian ternyata bisa menambahkan senyawa berbahaya ke dalam tubuh. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement