Ahad 03 Feb 2019 17:50 WIB

Meghan Markle Dikabarkan Rekrut Pendamping Kehamilan

Keputusan Meghan di ambang menabrak aturan kerajaan.

Rep: Christiyaningsih/ Red: Ani Nursalikah
Duchess of Sussex Meghan Markle.
Foto: Charlotte Graham/Pool Photo via AP
Duchess of Sussex Meghan Markle.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Meghan Markle dikabarkan merekrut seorang spesialis untuk menemani hari-harinya menyambut anak pertama. Pendamping yang biasa disebut dengan doula ini bertugas memberi dukungan dan bantuan kepada wanita selama hamil hingga melahirkan.

Wanita bergelar Duchess of Sussex tersebut mengatakan dirinya di ambang menabrak aturan kerajaan karena merekrut doula. Pendamping ini umumnya akan menemani hingga pekan-pekan awal kelahiran bayi.

Keputusan Meghan memang tidak biasa. Selama berabad-abad, baru kali ini Kerajaan Inggris mempekerjakan seseorang yang khusus mendampingi ibu hamil. Istri Pangeran Harry itu dikabarkan merekrut doula untuk bekerja bersama bidan.

Menurut pemberitaan The Sun yang dikutip Mirror, Ahad (3/2), doula yang direkrut bernama Lauren Mishcon. Lauren adalah ibu tiga anak. Ia akan melatih apa saja yang harus dikatakan Pangeran Harry kepada istri saat proses melahirkan.

Secara kebetulan, Lauren adalah istri Oliver Mischcon. Kakek Oliver adalah kepala kantor pengacara yang mengurus perceraian Putri Diana dan Pangeran Charles. Rumor mengenai Lauren yang akan bekerja untuk Meghan pertama kali berhembus dalam forum privat Doula UK.

Pada acara tersebut, Lauren menulis di papan tulis dirinya akan sibuk di musim semi. Namun, ia tak bisa mengatakan apa kesibukannya sembari membubuhkan emoji mata berkedip.

"Yah, saya jelas tidak berhak membicarakan siapa atau siapa yang tidak menjadi klien saya. Jadi saya tidak mungkin bicara kepada Anda tentang apa pun," katanya saat dikonfirmasi The Sun.

Pada pekan yang sama, staf Lindo Wing di St Mary's Hospital diwanti-wanti akan datangnya anggota kerajaan yang baru. Sebelumnya dikabarkan Meghan akan melahirkan di Frimley Park Hospital di Surrey.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement