Jumat 01 Feb 2019 16:55 WIB

Menjelaskan Soal Menstruasi dengan Nyaman pada Anak

Berbicaralah senormal mungkin.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi.
Foto: nspt4kids.com
Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Membicarakan tentang menstruasi secara terbuka kepada anak masih dianggap tabu oleh sebagian orang tua. Tidak sedikit orang tua yang menghindari obrolan tentang hal itu ketika ditanyai oleh anaknya.

Sebagian ada yang menjelaskan dengan terang-terangan, namun ada pula yang mengaku tidak nyaman. Menurut para ahli, menghindari topik pembicaraan tentang menstruasi bukanlah solusi yang tepat.

Baca Juga

Orang tua tidak perlu khawatir pembicaraan ini akan berakhir buruk atau membuat anak trauma. Berbicaralah senormal mungkin. Disiarkan Femina In, berikut beberapa tips membicarakan menstruasi yang nyaman bersama anak.

Mulai disaat yang tepat

Tidak ada aturan yang baku kapan orangtua harus memulai obrolan ini. Namun, menurut para ahli, waktu yang paling tepat untuk melakukannya yaitu ketika anak menceritakan pengalaman menstruasi yang dialami temannya di sekolah.

Terbuka terhadap pertanyaan

Jangan membuat anak putus asa karena Anda sebagai orang tua mengabaikan pertanyaannya tentang menstruasi. Orang tua juga tidak dianjurkan mengalihkan pertanyaan anak dengan hal lainnya.

Bahkan ketika ada iklan tentang pembalut di TV, orang tua tidak perlu buru-buru menukar salurannya. Pertanyaan anak yang spesifik akan membantu Anda menjawab pertanyaannya dengan jelas.

Tidak perlu menutup-nutupi

Jika anak sudah ada keinginan untuk mencari tahu, orang tua harus memberikan informasi secara terbuka apa adanya. Gunakan terminologi yang tepat agar anak bisa menerima informasi yang disampaikan. Orang tua juga bisa mengajak anak mempelajarinya melalui buku pelajaran biologi atau video.

Bicarakan dengan ahlinya

Jika Anda masih tidak memiliki ide atau cara bagaimana memulainya, berkonsultasilah pada guru atau pembimbing di sekolah. Poin utamanya adalah orang tua harus merasa nyaman untuk memulai obrolan yang normal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement