Kamis 31 Jan 2019 12:34 WIB

Ini Cara Alami Cegah DBD

Memelihara ikan cupang dan menanam tanaman yang tidak disukai nyamuk salah satunya.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Gita Amanda
Bunga lavender
Foto: istimewa
Bunga lavender

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung Rita Verita meminta masyarakat untuk mewaspadai potensi Demam Berdarah Dengue (DBD). Warga didorong ikut mencegah berkembangbiaknya nyamuk penyebab DBD, Aedes Aegpty di lingkungannya.

Rita mengatakan banyak upaya yang dapat mencegah berkembangnya nyamuk Aedes Aegpty. Ia mendorong masyarakat bisa mencoba cara alami untuk mencegah DBD. Mulai dari memelihara ikan cupang dan menanam tanaman yang tidak disukai nyamuk.

"Ikan cupang memang salah satu hewan pemakan jentik nyamuk sehingga ada baiknya kalau yang punya kolam ikan disertai memelihara ikan cupang ini," kata Rita dalam Bandung Menjawab di Taman Sejarah Balai Kota, Kamis (31/1).

Oleh karena manfaat ikan cupang ini, ia mendorong masyarakat bisa memelihara ikan cupang di kolam atau akuarium. Sehingga bisa menghambat berkembangbiaknya nyamuk.

Selain ikan cupang, kata dia, ada beberapa tanaman yang bisa menjadi alternatif menghindarkan dari nyamuk. Tanaman ini bisa ditanam di sekitar rumah sehingga membantu mencegah gigitan nyamuk dari mulai lingkungan rumah.

"Untuk masyarakat yang senang berkebun disarankan menanam pohon lavender atau jahe. Itu salah satu yang dihindari nyamuk," ujarnya.

Ia mengungkapkan upaya pemberantasan sarang nyamuk (PSN) bisa dilakukan dengan 3M yaitu menguras, menutup, mengubur. Selain itu bisa ditambah dengan cara plus yakni mengoleskan lotion anti nyamuk. Warga juga, tambahnya, bisa menghindari dengan menggunakan kelambu saat tidur.

Ia menambahkan, masyarakat bisa mendapatkan bubuk abate untuk membunuh jentik nyamuk. Abate ini bisa didapatkan secara gratis di Puskesmas terdekat.

"Abate tidak diperjualbelikan, gratis tinggal minta ke puskesmas. Kalau ada yang jual justru hati-hati abate ini tidak dijual pemerintah," ujarnya.

Menurutnya, waktu yang rawan gigitan nyamuk aedes aegpty yakni pada pagi dan sore hari. Sehingga pada waktu-waktu tersebut diimbau untuk diwaspadai.

"Menggigit puncaknya jam 08.00-10.00 dan jam 15.00-17.00," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement