Rabu 30 Jan 2019 09:57 WIB

Mengenal Penyakit Huntington yang Belum Ada Obatnya

Penyakit huntington mengakibatkan gerakan yang tidak terkendali.

Seseorang yang mengidap penyakit Huntington perlu perawatan ekstra.
Foto: republika
Obat depresi cara Islam

Aktivitas penelitian Laboratorium Biologi Sel Punca dan Farmakologi Penyakit Neurodegeneratif di Italia didedikasikan untuk mempelajari patogenesis molekuler penyakit huntington dengan perhatian khusus pada neuron striatal, populasi neuron yang paling parah terkena penyakit huntington. Penelitian utama Elena Cattaneo adalah tentang patofisiologi molekuler dan pengobatan terhadap penyakit huntington.

Dengan menggunakan model sel dan hewan yang tepat secara genetis, laboratorium itu berharap dapat berkontribusi pada pemahaman tentang peristiwa yang mengarah pada neurodegenerasi striatal. Salah satu upaya bertujuan untuk mengeksploitasi kemajuan terbaru dalam biologi sel punca embrionik dan terinduksi untuk mendapatkan neuron striatal berduri berukuran sedang yang mengalami degenerasi pada penyakit huntington.

Ia mengatakan penelitian tentang sel punca untuk degenerasi sel yang paling terbaru saat ini adalah pada penyakit parkinson. Dia mengatakan, jika pemanfaatan sel punca untuk pengobatan penyakit parkinson yang menyasar penyelesaian masalah kekurangan dopamin terbukti berhasil, maka pihaknya akan mempelajari prosedur pengobatan dengan sel punca itu untuk mengobati penyakit huntington.

Dia menuturkan penyakit huntington jauh lebih rumit dari parkinson. Lagipula, pemanfaatan sel punca tidak berhasil untuk semua jenis penyakit. Dia menuturkan pemanfaatan sel punca tidak memberikan keberhasilan bagi pengobatan alzheimer.

Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Prof Amin Soebandrio menuturkan belum menemukan kasus penyakit huntington di Indonesia. Jika ditemukan kasus penyakit huntington, maka dokter yang menangani pasien yang diindikasikan penyakit itu dapat berkoordinasi dengan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman untuk mendalami kasus itu.

Dia menuturkan gejala utama penderita huntington adalah gerakan yang tidak dapat dikendalikan atau tidak terkoordinasi. "Goyangnya itu seperti menari tidak bisa mengendalikan diri, jadi untuk pegang gelas saja susah," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement