Selasa 29 Jan 2019 06:05 WIB

Mengenal Operasi Lasik

Sebelum menjalani operasi, butuh pemeriksaan pra-operasi yang lengkap dan teliti.

Rep: Santi Sopia/ Red: Ani Nursalikah
Level, kacamata. Ilustrasi
Foto: Engadget
Level, kacamata. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Operasi Lasik semakin hari semakin popular. Semakin banyak selebriti yang melakukannya dengan testimoni akan hasil nyata Lasik yang sangat memuaskan sehingga mengubah hidup mereka.

Contohnya model dan presenter, Aline Adita, yang harus memakai kacamata sejak umur 6 tahun karena mata minus. Pertambahan minus yang drastis memaksanya memakai softlens sejak usia 12 tahun. Ketergantungannya terhadap kacamata dan softlens selama 20 tahun, membuat Aline akhirnya memutuskan untuk operasi Lasik.

Sejak saat itu, Aline merasa hidupnya jauh lebih mudah karena tak lagi memiliki ketergantungan terhadap kacamata maupun softlens. Selain Aline, banyak orang bahkan para artis yang sudah menikmati manfaat operasi Lasik. Lantas, bagaimana dengan prosedur, risiko dan biaya operasi Lasik?

Lasik merupakan singkatan dari laser-assisted in situ keratomileusis. Pada intinya, operasi Lasik meliputi proses pembukaan lapisan kornea atau flap (in situ) dan pembentukan kembali jaringan kornea yang lebih sehat (keratomileusis).

Awalnya, Lasik memang menggunakan instrumen pisau yang disebut microkeratome untuk membuka lapisan kornea atau flap. Baru setelah itu memakai laser dalam pembentukan kembali jaringan kornea. Namun modern ini, prosedur Lasik sudah ada yang dikenal dengan “bladeless Lasik” atau tanpa pisau bedah.

"Bedanya, saat membuka lapisan flap, prosedur ini menggunakan laser jenis femtosecond. Jadi dari awal hingga akhir, tidak ada instrumen pisau bedah yang dipakai (all laser)," tulis siaran pers dari KMN Eyecare yang diterima Republika.co.id, Senin (28/1).

Tidak semua orang dapat menjalani operasi lasik, bisa atau tidaknya operasi Lasik dilakukan bergantung dari kondisi mata masing-masing. Sebelum menjalani operasi, dibutuhkan pemeriksaan pra-operasi yang lengkap dan teliti.

Di KMN Eyecare (Klinik Mata Nusantara), misalnya, setiap kandidat pasien Lasik diwajibkan untuk melalui 8 jenis pemeriksaan: refraksi, pemetaan kornea, produksi air mata, ketebalan kornea, hingga pemeriksaan fisik menyeluruh dan laboratorium.

Jika seorang kandidat dinyatakan dapat menjalani Lasik, dokter lalu akan menjadwalkan operasi. Calon pasien pun akan diminta untuk melakukan syarat-syarat tertentu, seperti menanggalkan softlens selama 2 minggu sebelum operasi.

Setelah menjalani operasi Lasik, pasien tidak perlu rawat inap. Aktor Kevin Julio mengakui, operasi Lasik yang dijalani selesai hanya dalam 10 hingga 15 menit.

Kevin Julio mengaku awalnya takut, lantaran banyak rumor di luar sana yang mengatakan Lasik itu menyakitkan. Tapi nyatanya tidak demikian.

Sebelum tindakan, setiap pasien yang akan menjalani LASIK akan diberikan bius topikal yang berupa obat tetes mata.

Setelah operasi, dokter akan menyarankan pasien untuk beristirahat sebentar. Namun bisa pulang di hari yang sama, dengan catatan tidak diperbolehkan menyetir kendaraan sendiri.

Risiko operasi sifatnya bisa serius, tapi seringkali tidak. Dampak yang terjadi bisa lama, bisa juga hilang dengan sendirinya. Setelah operasi Lasik, dalam proses penyembuhan biasanya pasien akan mengalami mata kering, silau karena proses adaptasi, dan terasa seperti ada “butiran” di dalam mata. Keluhan-keluhan tersebut biasanya hanya sementara dan akan hilang setelah mata beradaptasi.

Komolilaso yang dapat terjadi adalah dislokasi flap kornea dan infeksi. Komplikasi ini tercatat tidak mencapai satu persen jika dibandingkan dengan jumlah operasi yang sudah dilakukan di seluruh dunia. Sehingga sangatlah penting untuk memilih klinik dengan teknologi dan pelayanan yang terbaik.

Saat ini sudah banyak rumah sakit maupun klinik khusus mata di Indonesia yang menggelar operasi Lasik. Masyarakat Indonesia tidak perlu jauh-jauh lagi ke luar negeri untuk mendapatkan penanganan yang terbaik. Salah satunya, KMN Eyecare yang dalam situsnya mengklaim teknologi yang mereka pakai tak kalah canggih dengan yang di Singapura.

Jika pergi ke Singapura, minimum biaya operasi Lasik mencapai Rp 50 juta, belum termasuk biaya tinggal di sana. Di KMN Eyecare, sampai dengan 14 Februari 2019, biaya Lasik bladeless cukup setengah harga tersebut, yakni Rp 25 juta, sudah termasuk biaya administrasi dan pemeriksaan pra-tindakan. Selain itu, di klinik mata KMN EyeCare juga ada program cicilan yang bekerjasama dengan bank tertentu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement