REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sutradara Bohemian Rhapsody Bryan Singer akhirnya memberikan tanggapan atas tuduhan pelecehan seksual yang ditujukan padanya. Tuduhan tersebut diterbitkan dalam majalah The Atlantic yang mencakup hubungan seks dengan anak laki-laki di bawah umur dan satu tuduhan dari seorang pria yang mengatakan dirinya diraba-raba oleh Bryan pada sebuah set film.
"Terakhir saya mengunggah tentang subjek ini, majalah Esquire sedang bersiap menerbitkan sebuah artikel yang ditulis oleh seorang jurnalis homofobia yang memiliki obsesi aneh dengan saya sejak 1997. Setelah memeriksa fakta dengan cermat dan dengan pertimbangan kurangnya sumber yang dapat dipercaya, Esquire memilih tidak menerbitkan jurnalisme balas dendam ini," ungkap perwakilan Bryan dilansir Deadline, Jumat (25/1).
Dia menambahkan itu tidak menghentikan penulis tersebut menjualnya ke The Atlantic. Dia menyayangkan The Atlantic tunduk pada standar integritas jurnalistik yang rendah ini.
"Sekali lagi, saya dipaksa menegaskan kembali cerita ini mengulangi klaim dari tuntutan hukum palsu yang diajukan para individu tidak terhormat yang bersedia berbohong demi uang atau perhatian. Dan tidak mengherankan, dengan Bohemian Rhapsody menjadi hit pemenang penghargaan, potongan homofobia ini telah disesuaikan waktunya untuk mengambil keuntungan dari keberhasilannya," lanjutnya.
Majalah The Atlantic mengatakan mereka menghabiskan 12 bulan menyelidiki tuduhan terhadap Singer. Mereka juga telah berbicara dengan lebih dari 50 sumber. Para korban yang diwawancarai The Atlantic mengatakan pengalaman tersebut telah merusak mereka secara psikologis.
Singer dipecat pada Desember 2017, dua minggu sebelum produksinya berakhir. Meski demikian, namanya masih ada dalam credit title, namun tidak dicalonkan dalam nominasi Oscar dan absen saat pidato di Golden Globes.
Cesar Sanchez-Guzman juga menggugat sang sutradara dengan mengklaim Singer telah memperkosanya di sebuah yacht pada 2003. Namun, Bryan membantahnya dan kasus ini masih ditunda.
Ikuti Whatsapp Channel Republika