Selasa 22 Jan 2019 09:37 WIB

Ilmuwan Ungkap Diet Ideal untuk Kesehatan Manusia dan Planet

Pola makan minim daging dan gula dipercaya paling baik untuk kelanjutan bumi.

Rep: Noer Qomariah K/ Red: Indira Rezkisari
Salad sayuran.
Foto: EPA
Salad sayuran.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Para Ilmuwan telah mengungkap diet ideal untuk kesehatan populasi manusia di planet ini. Yakni, termasuk peningkatkan konsumsi kacang-kacangan, buah-buahan, sayuran, polong-polongan, dan separuh dari konsumsi daging dan gula.

Jika dunia mengikuti diet 'Planetary Health', para peneliti mengatakan lebih dari 11 juta kematian prematur dapat dicegah setiap tahun. Sementara emisi gas rumah kaca akan lebih banyak terkurangi dan banyak tanah, air, dan keanekaragaman hayati akan bertahan .

Baca Juga

“Makanan yang kita makan dan bagaimana kita memproduksinya menentukan kesehatan manusia dan planet ini. Saat ini kita mendapatkan kesalahan serius,” kata pemimpin penelitian Profesor Tim Lang dari Universitas London Inggris, seperti yang dilansir dari Channel News Asia.

Memberi makan populasi yang tumbuh hingga 10 miliar orang pada 2050 dengan diet sehat dan berkelanjutan dapat mengubah kebiasaan makan, meningkatan produksi makanan, dan mengurangi limbah makanan. “Kami membutuhkan perbaikan besar-besaran, mengubah sistem pangan global pada skala yang tidak terlihat sebelumnya,” ujar Lang.

Banyak penyakit kronis yang mengacam jiwa terkait dengan diet yang buruk. Termasuk, obesitas, diabetes, malnutrisi, dan beberapa jenis kanker. Para peneliti mengungkapkan diet tidak sehat saat ini menyebabkan lebih banyak kematian dan penyakit di seluruh dunia daripada seks tidak aman, alkohol, narkoba, dan tembakau.

Usulan diet planet adalah hasil dari proyek tiga tahun yang ditugaskan oleh jurnal kesehatan The Lancet dan melibatkan 37 spesialis dari 16 negara. Dikatakan konsumsi rata-rata global makanan seperti daging merah dan gula harus dikurangi 50 persen. Sementara konsumsi kacang-kacangan, buah-buahan, sayuran, dan kacang-kacangan harus berlipat ganda.

Untuk masing-masing wilayah, ini bisa berarti perubahan yang lebih dramatis. Orang-orang di Amerika Utara, misalnya, makan hampir 6,5 kali jumlah daging merah yang direkomendasikan. Orang di Asia Selatan hanya makan setengah dari jumlah yang disarakan oleh usulan diet planet.

Saat mempresentasikan diet, para peneliti mengatakan mereka mengakui sangat ambisius untuk berharap semua orang di dunia untu mengadopsinya. Paling tidak karena ada ketidaksetaraan global yang luar terhadap akses ke makanan.

“Lebih dari 800 juta orang memiliki makanan yang tidak mencukupi, sementara banyak lagi yang mengonsumsi makanan tidak sehat yang berkontribusi pada kematian dini dan penyakit. Jika kita tidak dapat membuatnya, lebih baik untuk mencobanya,” kata Walter Willett dari Universitas Harvard.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement