REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Artis dan presenter Olga Lydia mengajak masyarakat tidak terburu-buru mempercayai informasi yang beredar di media sosial, terlebih seiring dengan memanasnya suhu politik menjelang pemilihan presiden 2019.
"Kita harus lebih bijaksana memikirkan ulang semua berita yang masuk ke telinga, mata, dan bahkan pikiran kita tidak semua yang disiarkan itu adalah kebenaran," kata Olga dalam siaran pers, Senin (7/1).
Menurut aktivis antihoaks ini, sekarang ini berseliweran berita bohong dan ujaran kebencian di media sosial yang sangat provokatif dan memanaskan situasi. Olga meminta masyarakat bisa menahan diri agar tidak mudah terpancing hasutan kebencian baik di dunia maya ataupun di dunia nyata. Menurut dia, gesekan antarmasyarakat di dunia nyata menjadi rawan akibat provokasi kebencian di dunia maya.
"Kita harus berhati-hati dalam membaca berita yang dapat membuat kita takut, marah, benci, emosi. Mungkin perlu dicek lagi kebenaran berita itu. Jadi, masyarakat harus bisa menahan diri, jangan mudah terpancing," ujarnya.
Ia berharap para pegiat dunia maya untuk lebih aktif mengampanyekan Hari Bebas Kebencian (Hate Free Day) baik dengan membuat konten positif maupun senantiasa meneliti dan bijak dalam menerima informasi.
"Tidak usah ikut menyebar informasi yang dapat menghasut atau memecah-belah masyarakat," ucap Olga.
Ia percaya orang yang gembira dan peduli terhadap lingkungan akan menghilangkan kebencian dari dalam dirinya dan lebih produktif bagi masyarakat. "Kalau masyarakat produktif maka semua akan beruntung dan ujung-ujungnya negara dan bangsa menjadi lebih baik," ujarnya.