Sabtu 05 Jan 2019 05:05 WIB

Video Gim Bisa Jadi Obat Digital Anak Penyandang Autisme

Lewat video gim anak-anak menunjukkan kecenderungan peningkatan atensi.

Seorang ibu bermain dengan putrinya yang memiliki autisme.
Foto: EPA
Seorang ibu bermain dengan putrinya yang memiliki autisme.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gim video dapat menjadi obat digital dengan membantu mengurangi gejala pada anak-anak penyandang gangguan spektrum autisme (ASD) dan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (ADHD).

Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Autism and Developmental Disorders memastikan kelayakan dan keamanan alat yang disebut Proyek: EVO. Alat ini memberikan rangsangan sensorik dan motorik melalui pengalaman video gim aksi, sebagaimana dilansir New Indian Express, Jumat (4/1).

Sebanyak 50 persen anak-anak dengan ASD memiliki beberapa gejala ADHD. Sekitar 30 persen menerima diagnosis sekunder ADHD.

Tetapi, karena obat ADHD kurang efektif pada anak-anak dengan kedua gangguan tersebut dibanding mereka yang menyandang ADHD, maka para peneliti menyelidiki pengobatan alternatif. Anak berkebutuhan khusus seperti ASD dan ADHD juga berisiko tinggi terhadap gangguan fungsi kognitif, termasuk kemampuan otak mempertahankan perhatian dan fokus untuk tujuan seraya mengabaikan gangguan.

Ketika anak-anak mencapai usia sekolah dan lebih, gangguan kognitif membuat mereka lebih sulit menetapkan dan mencapai tujuan, serta menentukan arah sehari-hari di masyarakat. "Penelitian kami menunjukkan anak-anak terlibat dengan proyek: pengobatan EVO untuk jumlah waktu yang disarankan, dan orang tua dan anak-anak melaporkan tingkat kepuasan yang tinggi dengan pengobatan," ujar Benjamin Yerys, psikolog anak di Hospital of Philadelphia (CHOP) di Amerika.

Ia mengatakan, berdasarkan hasil penelitian yang menjanjikan, mereka berharap untuk senantiasa mengevaluasi potensi Proyek: EVO sebagai pilihan pengobatan baru untuk anak-anak dengan ASD dan ADHD. Penelitan melibatkan 19 anak berusia 19-13 tahun yang didiagnosis memiliki gejala ASD sekaligus ADHD.

Partisipan yang mendapat pengobatan Proyek: EVO, disampaikan melalui pengalaman video gim aksi, atau aktivitas pendidikan yang melibatkan pengenalan pola. Penelitian juga menemukan setelah menggunakan Proyek: EVO, anak-anak menunjukkan kecenderungan peningkatan atensi, dan secara umum terjadi perbaikan gejala ADHD menurut laporan orang tua.

Walau ukuran sampel penelitian ini kecil, penelitian menunjukkan menggunakan Proyek: EVO yang layak dan diterima dengan efek terapi yang potensial. Tim peneliti tengah merencanakan penelitian tindak lanjut yang lebih besar untuk evaluasi mengenai kemanjuran Proyek: EVO.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement