Senin 31 Dec 2018 13:50 WIB

Patah Hati Pengaruhi Pola Aktivitas Fisik Anda

Laki-laki yang baru bercerai memiliki jumlah langkah yang lebih sedikit.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Ani Nursalikah
Patah hati
Foto: ist
Patah hati

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kegagalan hubungan asmara tak hanya dapat mempengaruhi psikologis dan menyisakan kegalauan semata. Kegagalan dalam suatu hubungan juga dapat mempengaruhi pola laki-laki dan perempuan dalam melakukan aktivitas fisik.

Uniknya, kegagalan hubungan asmara memiliki pengaruh yang berbeda terhadap pola aktivitas fisik laki-laki dan perempuan. Hal ini diungkapkan oleh tim peneliti asal Finlandia dalam Scandinavian Journal of Public Health.

Dalam penelitian ini, tim peneliti melakukan pemantauan selama empat tahun terhadap partisipan laki-laki dan perempuan selama 2007-2011. Tiap partisipan diberikan pedometer untuk mengukur jumlah langkah yang mereka lakukan setiap hari.

Pada 2007, sebanyak 19 persen dari partisipan mencapai target rekomendasi 10 ribu langkah per hari. Pada 2011, terjadi peningkatan di mana ada 25 persen partisipan yang mencapai target ini.

Tim peneliti kemudian menemukan laki-laki yang baru saja bercerai memiliki jumlah langkah yang lebih sedikit dibandingkan laki-laki pada umumnya. Perempuan yang sudah bercerai dan menikah lagi selama periode ini juga menunjukkan adanya penurunan jumlah langkah dibandingkan dengan perempuan yang memiliki hubungan asmara stabil.

Tim peneliti juga mengungkapkan jumlah langkah para partisipan dipengaruhi oleh posisi sosial ekonomi masing-masing. Peningkatan jumlah langkah yang signifikan terjadi pada laki-laki dan perempuan di kelas sosial tertinggi.

"Selama masa pemantauan, tampak peningkatan jumlah langkah berfokus pada kelas-kelas sosial tertinggi, terutama jumlah langkah aerobik," jelas peneliti postdoctoral dari Faculty of Sports and Health Science di University of Jyvaskyla Kasper Salin seperti dilansir Medical News Today.

Langkah aerobik tentu berbeda dengan langkah yang biasa dilakukan orang-orang ketika berjalan kaki. Langkah aerobik merupakan langkah yang dilakukan tanpa henti setidaknya selama 10 menit dengan kecepatan 60 langkah per menit atau lebih.

Meski tren langkah aerobik lebih banyak meningkat pada kelas sosialekonomi yang tinggi, tim peneliti menganjurkan agar langkah aerobik dilakukan oleh semua orang dalam rutinitas sehari-hari. Langkah aerobik tidak perlu dilakukan sekaligus dalam satu waktu, akan tetapi bisa dilakukan secara bertahap sepanjang haru. Langkah aerobik dapat membantu menurunkan risiko penyakit kronis, khususnya penyakit jantung.

"Perhatian perlu diberikan dalam pilihan-pilihan sehari-hari. Anda bisa berjalan daripada menyetir mobil, atau menaiki tangga daripada menggunakan elevator," jelas Salin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement