Rabu 26 Dec 2018 15:35 WIB

Ali Shahab, Sutradara Serbabisa yang Pelopori Sinetron

Ali merupakan pelopor sinetron dengan menghadirkan Rumah Masa Depan di TVRI.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Indira Rezkisari
Kerabat, keluarga berdoa disamping jenazah Sutradara senior Ali Shahab di Kediamannya Jalan Kembang V, Kwitang, Jakarta, Rabu (26/12/2018). Ali Shahab meninggal dunia di usia 77 tahun dalam perjalanan ke rumah sakit karena tiba-tiba sesak napas.
Foto: Antara
Kerabat, keluarga berdoa disamping jenazah Sutradara senior Ali Shahab di Kediamannya Jalan Kembang V, Kwitang, Jakarta, Rabu (26/12/2018). Ali Shahab meninggal dunia di usia 77 tahun dalam perjalanan ke rumah sakit karena tiba-tiba sesak napas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sutradara senior Ali Shahab meninggal dunia pada Selasa (25/12) sore, di usia 77 tahun. Sepanjang era 1970 sampai 1980-an, almarhum Ali telah menelurkan belasan film layar lebar dan sejumlah judul sinetron.

"Bang Ali sutradara yang pandai dan serbabisa. Dramawan komplit yang menguasai seluk-beluk dunia akting," kata salah satu sahabat almarhum, pengamat film Yan Widjaya, saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (26/12).

Ali bukan hanya sutradara film bioskop dan acara televisi, tetapi juga berasal dari dunia teater dan mendirikan Teater September. Yan mengatakan, baik aktor maupun sutradara yang semula berasal dari dunia panggung biasanya memiliki sentuhan berbeda.

Siapapun pemerannya, kata Yan, jika diarahkan oleh sutradara yang terbiasa dengan panggung teater akan terlihat bagus. Sebab, sineas itu memiliki visi mendetail mengenai bagaimana gambar harus terlihat dari berbagai sisi dan sudut pandang.

 

Selain sutradara dan dramawan, Ali juga pernah berprofesi sebagai wartawan, menulis novel, dan membuat komik. Yan juga menyebut Ali sebagai pelopor sinetron dengan menghadirkan Rumah Masa Depan yang mulai tayang di televisi pada 1980.

Dia menyoroti bahwa belasan film yang digarap Ali cukup kontroversial pada masanya. Sebagian besar adalah film Suzanna, termasuk Beranak Dalam Kubur dan Bumi Makin Panas, juga Detik-Detik Cinta Menyentuh yang diperankan Robby Sugara dan Rano Karno.

Yan yang pernah berperan di From Seoul to Jakarta mengatakan, Ali pernah menyutradarai satu film grup lawak Warkop DKI, yaitu Manusia Enam Juta Dolar. Setelah filmnya sukses, Ali melanjutkan dengan Gadis Bionik yang dibintangi Eva Arnaz.

"Saya sering berdebat dalam satu-dua hal dengan beliau, tapi kami tetap bersahabat baik. Saya sering mendampingi dan menjadi moderator saat beliau melakukan preview film," ujar pria 57 tahun kelahiran Purwokerto itu.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement