Selasa 25 Dec 2018 11:56 WIB

Saat Liburan, Hindari Aktivitas Anak yang Berlebihan

Kata kuncinya adalah belajar mengontrol harapan saat liburan.

Rep: Santi Sopia/ Red: Indira Rezkisari
Suasana pengunjung saat liburan di Anjungan Sumatera Barat di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Senin (18/6).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Suasana pengunjung saat liburan di Anjungan Sumatera Barat di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Senin (18/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengajak anak saat liburan, tentu berbeda saat hanya bepergian dengan orang dewasa. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan jika membawa sang buah hati. Salah satunya, tidak membiarkan anak melakukan aktivitas berlebihan selama liburan.

Dr Gail Saltz, seorang profesor psikiatri klinis di Rumah Sakit Presbyterian New York, Weill-Cornell Medical mengatakan jika orang tua menempatkan liburan sebagai 'perjalanan terbaik yang pernah ada', maka mereka menetapkan harapan yang sangat tinggi dan itu tidak akan membuat yang ikut liburan kecewa.

Baca Juga

Masalah kecil seperti cuaca buruk, kemacetan di sore hari, atau penutupan museum yang tidak terencana bisa menjadi kekecewaan. Tetapi jika harapan bisa dikontrol, maka pelancong bisa menemukan sesuatu yang dapat dilakukan.

Harapan yang realistis juga berarti mengevaluasi seberapa banyak aktivitas yang dapat dilakukan anak. Terlalu banyak kegiatan dapat membuat anak-anak cemas dan tegang, yang menyebabkan kelelahan. Rencanakan kegiatan yang sesuai usia, dan hanya pilih satu atau dua kegiatan per hari. Anak-anak dan orang tua memiliki sumbu yang lebih pendek ketika lelah, yang dapat menyebabkan pertengkaran atau kemarahan.

Penting untuk memikirkan minat dan toleransi setiap anggota keluarga untuk kegiatan yang direncanakan. Tidur di tempat tidur gantung di bawah pohon palem mungkin terdengar sangat indah bagi satu anggota keluarga tetapi membosankan bagi yang lain.

Liburan pada akhirnyan adalah tentang dekompresi dari kehidupan sehari-hari, dan perencanaan yang berlebihan menyebabkan kelelahan, yang dapat menyulitkan. Ciptakan ruang untuk spontanitas, eksplorasi lingkungan baru, dan improvisasi dengan keluarga dan teman.

"Anak-anak tidak berubah menjadi orang baru hanya karena keluarga sedang berlibur," kata Dr. Saltz.

Dia menyarankan, untuk menetapkan beberapa batasan sebelum liburan dimulai. Seperti memahami bahwa anak yang lebih besar harus dapat terhubung dengan teman-teman mereka dan bahwa mereka akan menginginkan waktu melihat ponsel mereka.

Jika Anda menetapkan batas waktu layar anak-anak Anda, ingat untuk meletakkan ponsel Anda juga. Pergilah ke suatu tempat bersama anak-anak daripada duduk di kursi dan bersibuk ria melalui media sosial.

Pertimbangkan pula untuk membalikkan peran saat mengambil foto. "Kadang-kadang, berpose untuk foto konstan bisa melelahkan bagi anak-anak, jadi berganti peran dan biarkan mereka mengambil foto Anda," kata Dr Kowal-Connelly, dikutip dari The New York Times.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement