Selasa 18 Dec 2018 20:39 WIB

Keju Hitam Venom, Teman Asyik Makan Steak

Keju Venom dibuat dengan bahan dasar keju mozarella ditambah arang aktif

Rep: Christiyaningsih/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Keju Venom, salah satu menu keju yang ditawarkan sebagai teman makan steak di Willie Brothers.
Foto: Republika/Christiyaningsih
Keju Venom, salah satu menu keju yang ditawarkan sebagai teman makan steak di Willie Brothers.

REPUBLIKA.CO.ID, 

JAKARTA -- Daging steak umumnya dihidangkan dengan teman french fries, mashed potato, atau sayuran. Namun tak selamanya daging harus berpasangan dengan kentang atau sayur. Pernahkah anda mencicipi daging steak yang ditimpa lelehan keju hitam? Jika belum, kombinasi tersebut tak ada salahnya dicoba. 

Willie Brothers, restoran yang menyajikan perpaduan antara daging steak premium dengan varian keju, memperkenalkan keju Venom. Menurut Marketing dari Willie Brothers Aditya Rian Anggoro, keju Venom dibuat dengan bahan dasar keju mozzarella yang ditambah arang aktif. 

Ara, sapaan akrab Aditya, mengatakan nama Venom terinspirasi dari karakter Marvel. "Nama ini sekaligus mempermudah pelanggan mengingat wujud keju yang berwarna hitam," katanya saat ditemui pada Selasa (18/12) di Jakarta.

photo
Keju Venom, salah satu menu keju yang ditawarkan sebagai teman makan steak di Willie Brothers.

Ara menuturkan kandungan arang aktif pada Venom bermanfaat menetralkan racun yang ada di tubuh. "Namun bagi yang sedang mengonsumsi obat-obatan saya sarankan jangan makan Venom dulu karena dapat melemahkan kerja obat," imbuhnya. 

Saat Republika mencicipi daging dengan lelehan keju venom, tidak ada rasa eneg yang menghampiri. Rasa susu pada kejunya tipis sehingga cita rasa daging masih kuat terasa. Hal yang sama juga dirasakan ketika menjajal daging steak dengan mozzarella. Bedanya, pada Venom ada selentingan sedikit rasa pahit yang mampir ke mulut. Kendati demikian sensasi pahit itu tak mengurangi kelezatannya. 

Tak ketinggalan Ara juga membagikan tips menyantap steak. Ia menuturkan steak paling enak dinikmati dalam kondisi medium. Dalam kondisi setengah matang ini, kita akan merasakan cita rasa daging steak yang juicy.

Cita rasa tersebut tidak ditemui jika kita memesan steak dalam kondisi well done. "Tetapi semua kembali pada masalah selera. Mungkin ada yang tidak bisa makan daging setengah matang jadi lebih baik pesan yang matang," jelasnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement