REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada kemungkinan pria yang berolahraga teratur bisa mengalami perubahan komposisi genetik otak dan sperma mereka. Ini menyebabkan pria tersebut berpotensi memiliki bayi lebih pintar dibanding pria yang jarang atau tidak pernah berolahraga.
Kesimpulan di atas adalah riset dari the German Center for Neurodegenerative Diseases. Mereka mengujicobakan teori tersebut pada sekelompok tikus jantan.
Tikus kelompok pertama dimasukkan ke dalam kandang yang dilengkapi mainan, seperti roda dan mainan berjalan untuk mendorong aktivitas fisik dan menstimulasi otak mereka. Tikus kelompok kedua dimasukkan ke dalam kandang yang hanya berisi makanan.
Dilansir dari Essential Baby, Senin (17/12), setelah 10 pekan, peneliti menguji kedua kelompok tikus tersebut dan menemukan tikus kelompok pertama memiliki koneksi saraf lebih kuat dibanding tikus kelompok kedua. Kelompok pertama juga lebih baik dari sisi tes kognitif.
Saat tikus kelompok pertama dikawinkan dengan tikus betina yang tidak aktif berolahraga, anak-anak tikus ternyata memiliki koneksi saraf lebih kuat seperti ayahnya. Anak-anak tikus belajar lebih cepat dibanding anak-anak tikus lain yang lahir dari pejantan yang jarang bahkan tak pernah berolahraga.
Peneliti kemudian menganalisis sperma tikus jantan dan menemukan perubahan komposisi. Ini menunjukkan olah raga berdampak positif pada susunan genetis tikus jantan.
Penulis studi, Profesor Andre Fischer mengatakan temuan ini menunjukkan aktivitas dalam satu generasi berdampak pada generasi berikutnya. Setelah penelitian ini dilakukan pada tikus, tim berencana melakukan penelitian serupa dengan obyek pria yang rajin berolahraga.