Jumat 14 Dec 2018 09:28 WIB

Apa yang Terjadi Ketika Persalinan Diinduksi?

Wanita idealnya melahirkan di 12 jam pertama untuk menghindari kelelahan

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Esthi Maharani
Ibu hamil
Foto: corbis.com
Ibu hamil

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kelahiran adalah proses alami dan kebanyakan berjalan normal sesuai rencana. Hal berbeda terjadi ketika ibu atau bayi mengalami komplikasi, sehingga dokter mempertimbangkan proses induksi. Ini berarti proses bersalin dipercepat dengan intervensi medis.

Wanita idealnya melahirkan di 12 jam pertama untuk menghindari kelelahan fisik dan emosional, khususnya calon ibu baru. Induksi dilakukan jika serviks ibu tidak melebar satu sentimeter (cm) per jam. Intervensi ini akan memecah kantung ketuban dan satu jam kemudian diberi hormon buatan melalui infus untuk merangsang kontraksi rahim.

Tetesan intravena meningkat per 30 menit sampai kontraksi terjadi setiap dua sampai tiga menit, atau dosis maksimum yang diberikan. Induksi dilakukan untuk melunakkan leher rahim supaya bisa melebar.

Peneliti kebidanan Amerika, William Grobman menyarankan induksi bisa dilakukan jika kehamilan sudah melampaui 39 pekan untuk mengurangi tingkat persalinan caesar dan menghindari komplikasi kehamilan. Meski demikian, ini harus ditafsirkan hati-hati sebab beberapa alasan.

"Pertama, kurang baik jika menginduksi wanita secara rutin, terutama yang berisiko rendah hanya karena semata untuk menurunkan risiko operasi caesar," kata Grobman, dilansir dari Essential Baby, Jumat (14/12).

Kedua, penelitian yang ada menunjukkan banyak pendekatan medis lain bisa dilakukan untuk meminimalisir induksi, seperti perawatan bidan secara rutin sejak proses kehamilan hingga kelahiran. Ketiga, induksi sering mengarah pada kemungkinan ibu akhirnya meminta disuntik epidural untuk menghilangkan rasa sakit.

Ini karena induksi memicu kontraksi menyakitkan, tiba-tiba, dan intens. Dalam persalinan normal, kontraksi berlangsung berkala, memberikan tubuh ibu kesempatan untuk beristirahat dan 'menikmati' proses nyeri alami.

Suntikan epidural membatasi gerakan alami ibu dalam persalinan sebab mereka tak bisa menggerakkan kakinya. Ini bisa meningkatkan persalinan menggunakan vakum atau forceps untuk membimbing bayi keluar melalui jalan lahir.

Perempuan adalah pengambil keputusan utama selama persalinan. Mereka berhak untuk memilih demi hasil fisik, emosional, dan psikologi yang baik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement