Kamis 13 Dec 2018 09:07 WIB

Tips Hindari Konflik Saat Berbisnis dengan Pasangan

Konflik internal bisa berujung pada kualitas hubungan.

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Ani Nursalikah
Bekerja sama.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Bekerja sama.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mimpi buruk terbesar dalam bisnis keluarga, apakah itu bersama pasangan atau kerabat sesungguhnya bukanlah utang, fluktuasi mata uang, atau krisis ekonomi. Masalah terbesar adalah munculnya konflik internal yang tak hanya berujung pada nasib bisnis, namun juga kualitas hubungan.

Berikut adalah cara menghindari konflik sekaligus mempertahankan hubungan baik saat memutuskan terjun ke bisnis keluarga, dilansir di Enterpreneur, Kamis (13/12).

Terapkan tujuan jelas

Tetapkan ekspektasi jelas terkait pembagian kerja di awal memulai bisnis. Putuskan apa yang perlu dibicarakan di tempat kerja, bukan di rumah. Terapkan batas waktu antara pekerjaan dengan keluarga. Buat aturan apa saja permasalahan kantor yang bisa dibahas di rumah, dan apa saja yang hanya bisa dibahas di kantor.

Pisahkan pekerjaan dengan kehidupan pribadi

Meski bisnis keluarga sifatnya lebih fleksibel, namun Anda tetap harus profesional memisahkan kehidupan pekerjaan dengan kehidupan pribadi. Temukan keseimbangan itu, maka Anda berdua bisa menikmati pekerjaan bersama-sama. Di waktu lain, Anda juga bisa menikmati keharmonisan bersama pasangan atau keluarga bersama-sama.

Habiskan waktu berkualitas

Menghabiskan waktu berkualitas bersama, misalnya di akhir pekan, bisa mengurangi tekanan emosi sekaligus tekanan pekerjaan. Kurangi percakapan kerja saat berlibur.

Anda sebaiknya tak membawa pekerjaan pulang. Jam di rumah lebih panjang, sehingga secara harfiah tidak ada pemisahan antara kehidupan pribadi dengan dunia kerja.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement