REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Islam menganjurkan makan dilakukan dalam posisi terduduk. Ilmuwan Barat membuktikan secara ilmiah, manfaat kesehatan makan sambil duduk sesuai anjuran Islam tersebut.
Dilansir dari laman Times of India, Kamis (13/12) dalam realitanya masih banyak orang yang makan dengan berdiri, berjalan, atau sembari melakukan aktivitas lainnya. Padahal, makan sambil berdiri bisa memicu beberapa gangguan pencernaan.
Apa yang terjadi ketika Anda berdiri dan makan? Karena semua sedang terburu-buru, makan sambil berjalan dilakukan untuk menghemat waktu.
Akibatnya, tidak hanya tubuh mencerna makanan lebih lambat dari biasanya, Anda juga dapat memiliki kecenderungan untuk makan berlebihan. Kedua hal ini tidak baik. Tubuh mencerna makanan dengan baik saat duduk.
Posisi makan dalam keadaan duduk sebenarnya juga merupakan bentuk latihan yoga. Duduk ke bawah melibatkan peregangan kaki atau jongkok dan membungkuk untuk mengambil makanan. Gerakan semacam ini menguntungkan kerja otot perut untuk mengeluarkan cairan pencernaan sehingga pencernaan Anda ada di jalur.
Tubuh lebih fleksibel
Secara teratur duduk bersila untuk makan dapat benar-benar membuat tubuh Anda lebih fleksibel dalam jangka panjang. Saat Anda melakukan beberapa jenis olahraga maka panggul dan otot punggung Anda meregang sehingga mengurangi rasa sakit.
Berat badan lebih baik
Duduk saat makan akan menambah menit yang diperlukan dari aktivitas fisik yang Anda perlukan, yang akan memastikan bahwa Anda tidak akan berakhir dengan perut membuncit. Selain itu, makan sambil berdiri memiliki efek samping lain karena dapat membuat Anda kehilangan kendali atas porsi makan hingga mengarah ke penambahan berat. Oleh karena itu, duduk dan makan menangani masalah ini.
Memotong risiko depresi
Anak masa kini kerap dibiarkan makan sambil melihat gawai. Tetapi apa yang tidak disadari adalah bahwa ponsel merusak kehidupan sosial dan melepaskan dari segala bentuk percakapan, mendorong tingkat kesepian pada orang yang lebih muda. Kurangnya komunikasi yang tepat dapat mempengaruhi kesehatan mental, yang sekali lagi memiliki efek buruk pada pencernaan. Oleh karena itu, duduk dan mengobrol di meja makan sangat menyehatkan.
Memperbaiki postur
Ketika kita berdiri tubuh cenderung untuk membungkuk. Posisi tersebut buruk untuk tulang belakang yang sehat. Namun, duduk memastikan bahwa punggung kita tetap tegak sehingga tubuh tidak dipertaruhkan posturnya.
Jantung lebih kuat
Manfaat lain dari duduk dan makan adalah memperbaiki aliran darah dan sirkulasi. Karena tubuh dirancang dengan cara tertentu bahwa ketika duduk posisi jadi lebih fleksibel, jalur sirkulasi darah lebih cair dan pada gilirannya membuat jantung lebih kuat. Duduk bersila dapat melemaskan saraf dan mengurangi tekanan di sekitar jantung yang dihabiskan untuk memungkinkan pencernaan yang tepat.