REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Kejenuhan superhero sinematik tampaknya mendorong karakter-karakter aneh dan tidak jelas menjadi sorotan untuk memperlihatkan kebaikannya. Brightburn mencoba mengambil sisi lain dari memiliki kekuatan super.
Cuplikan film Brightburn telah dirilis, dan coba kenali lebih dalam, ide ceritanya sangat dekat dengan cerita superhero yang telah ada. Ketika rumah produksi seperti Marvel Studios dan Warner Bros dengan DC mencoba mengangkat tokoh-tokoh yang baru dengan sisi baiknya, Sony justru berkebalikan.
Brightburn terasa sangat unik, karena menjadi persilangan antara Man of Steel dan The Omen. Cuplikan yang ditampilkan seperti sengaja mengundang perbandingan dengan Man of Steel.
Coba ingat lagi film Batman V. Superman, ketika Batman memperlihatkan dunia tentang sisi lain Superman yang bisa sangat mengancam dunia. Cuplikan ini terasa persis seperti menonton Superman melalui mata paranoid Batman, sebagai ancaman bagi masyarakat dan bukan penyelamat.
Ide tersebut begitu unik dan sebenarnua sudah sering diperlihatkan oleh komik superhero. Namun, banyak rumah produksi yang justru tidak tertarik mengangkatnya.
Selalu ada sesuatu yang agak menyeramkan tentang Superman. Mengapa superhero paling menguasai sepanjang masa seperti pramuka? Seseorang yang sangat gegabah sempurna pasti seorang sosiopat, pasti. Atau mungkin mata kita yang sinis dan modern tidak ingin melihat seorang Mesias dari langit, tetapi seorang penyerbu berkaki merah.
Film yang akan rilis Mei 2019 inj dibintangi oleh Elizabeth Banks dan David Denman sebagai sebagai keluarga Kent, pasangan yang tidak kunjung memilimi anak di pedesaan. Suatu malam tanah mereka ditabrakkan oleh humanoid superpower ini. Meskipun kedua karakter tersebut tampaknya berbagi sikap baik, namun sisi menakutkan anak ini justru tumbuh.
James Gunn menjadi produser untuk film ini. Brightburn disutradarai oleh David Yarovesky, yang merupakan kolaborator lama Gunn, dikutip dari Forbes, Senin (10/12).