Jumat 07 Dec 2018 18:03 WIB

Pekan Sinema Jepang Digelar Selama 10 Hari

Film dan berbagai jenis acara akan disajikan secara bergantian.

Rep: Santi Sopia/ Red: Ani Nursalikah
Pekan Sinema Jepang 2018 di CGV Grand Indonesia selama 10 hari pada 7-16 Desember.
Foto: Republika/Santi Sopia
Pekan Sinema Jepang 2018 di CGV Grand Indonesia selama 10 hari pada 7-16 Desember.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Generasi muda Indonesia sedikit banyak sudah familiar dengan budaya Jepang. Melalui event tertentu, terutama penayangan film, generasi muda Indonesia bisa menikmati tradisi hingga nuansa Negeri Matahari Terbit.

Warga Jakarta bisa menyaksikan sinema-sinema populer di Jepang pada Pekan Sinema Jepang 2018 di CGV Grand Indonesia selama 10 hari pada 7-16 Desember. Film dan berbagai jenis acara akan disajikan secara bergantian.

Tahun ini, kurang lebih 40 film dihadirkan, sedikit lebih banyak dari tahun sebelumnya. Baik karya baru dan lama, film yang akan ditayangkan adalah paling populer di Jepang, terutama pada tahun ini.

Toshiya Naito dari Agency for Cultural Affairs Jepang mengatakan film dan animasi adalah seni yang komprehensif. Film mencakup cerita, gambar, musik. "Jadi bisa menikmati hal kekinian, lebih dekat lewat film. Kami sangat berharap semakin mendalam pemahaman terhadap Jepang, kami berharap kerja sama semakin erat dan kukuh," katanya di Jakarta, Jumat (7/12).

Film yang dipilih mencakup berbagai genre, dari film remaja untuk generasi muda hingga film-film animasi, drama zaman, dan film efek khusus, seperti Gozila yang sudah terkenal di dunia. Salah satu film, Samurais Promise merupakan sebuah drama zaman yang dipengaruhi film legendaris Yojimbo besutan Akira Kurosawa. Film lain yang ditampilkan, seperti One cut of the Dad, adalah film yang meraup hampir tiga miliar yen, seribu kali lebih besar dari anggaran aslinya.

Ada juga film hasil kolaborasi Jepang-Idonesia, The Man From the Sea. Aktris Indonesia Velove Vexia dan Haruka didapuk sebagai duta Pekan Sinema Jepang 2018.

Pekan Sinema Jepang juga bekerja sama dengan Institut Kesenian Jakarta (IKJ) untuk menggali lebih dalam tren dan metode produksi film sehingga bisa berkontribusi dalam perkembangan perfilman kedua negara. Selain itu, acara ini memperingati 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Jepang. Acara ini diharapkan mendorong pemahaman satu sama lain dan mempererat hubungan antarkedua negara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement