Senin 03 Dec 2018 14:08 WIB

Terbukti! Lari Lebih Ampuh Tunda Penuaan

Lakukan selama dua hari atau lebih setiap pekan.

Rep: MGROL116/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi.
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Olahraga dapat memberi banyak manfaat bagi tubuh. Kebugaran, ketahanan, dan kekuatan dapat diraih dengan olahraga rutin. Contohnya, olahraga lari dan angkat beban yang dapat meningkatkan kekuatan dan ketahanan tubuh.

Namun, dari kedua itu mana yang lebih efektif menunda penuaan? Dilansir di Standart, penelitian terbaru membuktikan lari dan aerobik dapat membantu menunda proses penuaan.

Baca Juga

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam European Heart Journal, sekelompok peneliti Jerman membandingkan bagaimana berbagai jenis latihan seperti pelatihan ketahanan (lari berkelanjutan), pelatihan intensitas tinggi (lari interval), dan pelatihan kekuatan otot (angkat beban) mempengaruhi sel-sel penuaan pada manusia.

Mereka menemukan olahraga lari, baik melalui pelatihan ketahanan atau interval lebih dapat menunda proses penuaan daripada latihan kekuatan otot. Untuk melakukan penelitian ini, para ilmuwan memeriksa telomere, yang merupakan struktur pelindung kromosom yang mencegah sel memburuk. Seiring bertambahnya usia, telomere menjadi lebih pendek, dan menjadi kurang protektif.

Mereka juga melihat aktivitas telomerase. Telomerase adalah enzim yang dapat melawan pemendekan telomere, bahkan memperpanjang struktur ini.

Sebanyak 124 sukarelawan sehat dibagi menjadi beberapa kelompok dan diinstruksikan untuk melakukan tiga sesi 45 menit baik lari berkelanjutan, lari interval, atau angkat beban per minggu. Para peneliti kemudian menganalisis panjang telomer dan aktivitas telomerase di sel darah putih responden dari sampel yang diambil pada awal dan akhir penelitian.

"Temuan utama kami adalah sukarelawan yang melakukan pelatihan ketahanan lari berkelanjutan dan lari interval membuat aktivitas telomerase dan panjang telomer meningkat. Keduanya penting untuk sel penuaan dan kapasitas regeneratif. Menariknya, pelatihan angkat beban tidak memberikan efek ini. Studi ini mengidentifikasi mekanisme pelatihan ketahanan yang membuat penuaan sehat bukan pelatihan kekuatan otot," kata Profesor Ulrich Laufs dari Universitas Leipzig.

Meskipun begitu, tentu saja ada banyak manfaat lain dari latihan kekuatan otot, seperti efektif membakar lemak tubuh, meningkatkan metabolisme, dan juga meningkatan kesehatan mental. Penulis menyimpulkan latihan daya tahan otot sebagai pelengkap pelatihan daya tahan tubuh.

Pedoman Badan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) saat ini menyarankan orang dewasa harus melakukan aktivitas aerobik sedang selama 150 menit, seperti bersepeda atau jalan cepat atau latihan aerobik kuat selama 75 menit. Lakukan selama dua hari atau lebih setiap pekan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement