Jumat 30 Nov 2018 05:23 WIB

Bagaimana Cara Bilang 'Tidak' pada Anak?

Beri jawaban pasti, singkat dan jangan plinplan terhadap anak-anak

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Ibu dengan anaknya/ilustrasi.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Ibu dengan anaknya/ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orang tua mengatakan 'tidak boleh' ketika anak ingin bermain di luar rumah dalam cuaca hujan lebat. Orang tua bilang 'tidak' saat anak ingin pergi bermain ke rumah teman di saat pekerjaan rumahnya belum selesai.

Anak sesekali mendengarkan kata 'tidak' boleh-boleh saja. Ini menetapkan batasan jelas dan digunakan pada saat tepat untuk menunjukkan kepedulian orang tua.

Ada banyak cara memberi tahu anak tentang kata ini. Namun, tidak semuanya efektif. Penting bagi Anda sebagai orang tua menunjukkan Anda bersungguh-sungguh dengan kata ini dengan cara-cara berikut, dilansir dari Verywell Family, Kamis (29/11).

1. Beri jawaban pasti

Anak yang mendengar jawaban tak pasti, seperti "Oke, kita lihat nanti ya," atau "Bisa ya, bisa tidak" bisa membuat frustasi. Anak bisa saja memohon atau merengek untuk mengubah jawaban orang tua menjadi "ya."

Ketika maksud Anda tidak membolehkan, katakan, "Saat ini belum boleh," atau "Tidak, kita tidak akan pergi ke sana." Katakan dengan tegas dan dengan cara meyakinkan untuk menunjukkan orang tua bersungguh-sungguh dengan jawabannya.

2. Beri penjelasan singkat

Selipkan penjelasan singkat terkait alasan Anda menjawab tidak. Anda bisa mengatakan, "Tidak, kamu tidak boleh pergi berenang jika tidak membawa pelampung." Memahami alasan di balik jawaban orang tua akan mengajarkan anak berpikiran lebih positif.

3. Jangan plin plan

Orang tua plin plan tidak bisa mendisiplinkan anak. Meski buah hati mengeluarkan suara sedikit tinggi, ingatkan kembali anak Anda bahwa keputusan Anda karena Anda menyayanginya dan itu adalah aturan yang berlaku. Hentikan percakapan seperti itu. Abaikan sedikit omelan dan teriakan anak dan hindari diskusi panas berkepanjangan, misalnya dengan pergi ke dalam kamar atau meninggalkan anak sebentar.

4. Ingatkan konsekuensi

Jika anak tetap berteriak, memohon, menangis, merengek agar Anda mengubah keputusan, tetapkan konsekuensi bagi anak. Konsekuensi logis juga cara efektif memperkuat maksud "tidak" dari ucapan Anda, misalnya jika terus menangis, maka si anak tidak boleh keluar rumah selama tiga hari, atau dipotong uang belanjanya tiga hari.

5. Lebih sering mengatakan ya

Menjawab "tidak" untuk semua permintaan anak juga tidak baik. Anak-anak membutuhkan kesempatan untuk mencoba berbagai hal. Penting bagi Anda memberikan izin mereka melakukan hal-hal yang memang positif untuk tumbuh kembangnya.

Saat Anda menyadari terlalu sering mengatakan "tidak," tanyakan pada diri Anda apa alasannya. Apakah itu karena Anda terlalu lelah saat menjawab permintaan anak? Apakah Anda terlalu khawatir anak berbuat kekacauan? Jangan terlalu membatasi anak. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement