REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kudapan serangga dulu seringkali dianggap sebagai makanan ekstrem. Sebagian orang harus mengumpulkan nyali terlebih dahulu untuk mengonsumsinya.
Namun, tampaknya sebuah supermarket di Inggris membuat inovasi baru. Sainsbury telah menjadi jaringan supermarket Inggris pertama yang menyediakan camilan serangga untuk konsumsi. Ini dalam upaya meningkatkan sumber makanan berkelanjutan yang menghasilkan lebih sedikit gas rumah kaca.
“Jajanan serangga seharusnya tidak lagi dilihat sebagai gimmick atau sesuatu yang berani. Jelas konsumen semakin tertarik mengeksplorasi sumber protein berkelanjutan baru ini,” kata Kepala Merek Sainsbury Rachel Eyre dalam sebuah pernyataan, seperti yang dilansir dari Malay Mail, Ahad (25/11).
Ahli gizi dan ilmuwan telah lama menunjukkan serangga sebagai sumber protein yang berkelanjutan dan murah pada manusia. Namun, mengonsumsi serangga adalah hal yang tidak mengenakkan bagi banyak orang.
Serangga bisa menjadi sumber lemak, protein, vitamin, serat, dan mineral yang kaya. Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) PBB, setidaknya dua miliar orang mengonsumsi serangga. Lebih dari 1.900 spesies telah digunakan untuk makanan.
Pertumbuhan populasi global dan kelas menengah yang terus tumbuh telah meningkatkan konsumsi daging per kapita sebesar 50 persen selama empat dekade terakhir. Tetapi para kritikus mengatakan kecenderungan itu tidak berkelanjutan secara lingkungan.
Ada juga kekhawatiran tentang dampak lingkungan dari pertanian tanaman intensif dan penangkapan ikan komersial.
Ahli sistem pangan global di grup lingkungan WWF UK, Duncan Williamson mengatakan dengan meningkatnya populasi, mereka melihat sumber protein alternatif dan memanfaatkan lahan yang tersedia untuk produksi pangan.
“Serangga bisa dilestarikan dan dapat mengurangi jejak karbon kami,” kata Duncan.
Perusahaan camilan serangga, Eat Grub akan mengirimkan produknya ke 250 toko Sainsbury. Pendiri Eat Grub Shami Radia mengatakan hampir 10 persen orang Inggris telah mencoba memakan serangga.
Tetapi, ia menginginkan lebih banyak konsumen untuk memasukkan serangga dalam makanan mereka. Baik itu mengkonsumsi jangkrik panggang sebagai camilan atau menggunakan tepung jangkring dalam memanggang makanan.
“Kami sedang dalam misi menunjukkan serangga sangat lezat dan memiliki kebeerlanjutan juga kredensial lingkungan yang sangat kuat,” ujar Radia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika