REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sobat Republika.co.id, apakah Anda suka tidur dengan kipas angin dihadapkan ke tubuh sepanjang istirahat malam? The Sleep Advisor mengatakan kipas angin hanya menyirkulasikan udara untuk membuat ruang udara lebih sejuk dan segar.
Namun, kipas angin dapat mengedarkan serbuk dan debu yang merugikan kesehatan. Ini tidak baik bagi Anda yang menderita alergi, asma, atau hay fever.
"Perhatikan posisi kipas angin Anda. Jika banyak debu di baling-balingnya, partikel itu akan terbang ke udara setiap kali Anda menyalakannya," kata artikel pakar The Sleep Advisor, dilansir dari Cosmopolitan, Kamis (22/11).
Alasan lain untuk tidak tidur dengan kipas angin karena bisa mengeringkan kulit dan saluran hidung. Jika saluran pernapasan di bagian hidung terlalu kering, tubuh akan menghasilkan lendir berlebih dan akhirnya membuat Anda merasa seperti terserang gejala flu, kemudian kram otot.
"Orang yang tidur dengan kipas angin mengarah ke badannya sepanjang waktu akan bangun dengan otot kaku dan sakit. Ini karena udara dingin terkonsentrasi ke bagian tubuh tertentu dan akhirnya otot tegang juga kram," kata ahli.
Masalah ini umum dirasakan orang yang tidur dengan kipas dekat wajah, kepala, dan leher mereka. Tubuh bisa kaku di pagi hari disebabkan paparan angin terus menerus.
The Sleep Advisor menyarankan Anda untuk membuka jendela dan membiarkan angin segar masuk ke kamar tidur ketimbang menggunakan kipas angin. Jika banyak nyamuk, gunakan tirai halus yang masih memungkinkan udara masuk ke kamar, namun menjaring nyamuk. Anda juga bisa tidur dengan kipas angin, namun tidak langsung diarahkan ke tubuh. Selamat berkeringat!