Senin 12 Nov 2018 08:09 WIB

Musim Hujan, Pemandian Air Panas Ciwalini Sepi Pengunjung

Pengelola melakukan pembenahan kawasan wisata jelang akhir tahun.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Ani Nursalikah
pemandian air panas Ciwalini
Foto: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat
pemandian air panas Ciwalini

REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG -- Objek wisata pemandian air panas Ciwalini di Rancabali, Kabupaten Bandung sepi pengunjung di musim penghujan. Rata-rata pengunjung yang datang tiap hari hanya mencapai 500-600 orang.

Pada musim kemarau, pengunjung bisa lebih banyak datang dari saat musim penghujan. Manajer Pusat Koperasi Karyawan (Puskopar) PTPN VIII, Doddy Rasyidi melalui Kepala Unit Wisata Walini, Ade Yuyun Rahayu mengungkapkan, saat ini jumlah pengunjung relatif menurun sebab kondisi cuaca yang sudah memasuki musim penghujan.

“Sepi sekarang karena musim penghujan, pukul 14.00 WIB saja sudah pada kabur (pengunjung pulang),” ujarnya, Senin (12/11).

Ia menuturkan, pada hari-hari biasa dan akhir pekan, pengunjung yang datang berendam di sekitar 500-600 orang dari berbagai daerah. Dirinya mengungkapkan di tengah sepi pengunjung, pengelola melakukan pembenahan di kawasan objek wisata menjelang akhir tahun, hari raya Natal dan tahun baru 2019.

Salah satunya pembenahan infrastruktur jalan, yaitu pengerasan jalan atau hotmix sepanjang 210 meter di area masuk kawasan. Hal itu dilakukan untuk memberikan kenyamanan kepada pengunjung.

Selain itu, pengelola melakukan penataan terhadap seluruh fasilitas objek wisata pemandian air panas di Ciwalini. Diantaranya menata kolam renang dewasa dan anak, waterboom, tempat terapi ikan, kamar rendam eksekutif, termasuk menyediakan lahan parkir yang luas bagi para pengunjung.

“Kapasitas parkir bisa menampung roda empat dan enam sekitar 250 hingga 300 unit kendaraan. Sedangkan roda dua bisa mencapai 500 hingga 1.000 kendaraan,” ujarnya.

Dirinya menambahkan, berdasarkan pengalaman, jumlah pengunjung sejak Hari Raya Natal hingga Tahun baru biasanya terus meningkat. Bahkan pada puncaknya, hari Natal dan tahun baru bisa mencapai 5.000-6.000 pengunjung. Kondisi tersebut relatif sama dengan saat Hari Raya Idul Fitri.

Ade mengatakan, saat ini jumlah karyawan tetap di objek wisata mencapai 19 orang ditambah mitra yang mencapai 54 orang. Menurutnya, untuk menghindari tindakan yang tidak diinginkan, pengelola menerapkan tiket elektronik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement