Ahad 11 Nov 2018 13:32 WIB

Realistis, Kunci Penting Generasi Sandwich

Komunikasi membantu pasangan generasi sandwich menjalani hidup lebih ringan.

Rep: Noer Qomariah K/ Red: Indira Rezkisari
Suami istri masa kini umumnya merupakan bagian dari generasi sandwich.
Foto: EPA
Suami istri masa kini umumnya merupakan bagian dari generasi sandwich.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar psikologi dari Universitas Indonesia (UI) Vera Itabiliana mengungkapkan beberapa cara meringankan beban generasi sandwich. Pertama, kata Vera, adalah bersikap realistis.

“Realitas dengan kemampuan sendiri. Misalnya, kita bisa mengukur jumlah kesanggupan mencuci, mengepel, membersihkan rumah,” ujar Vera di Kebon Sirih Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

Baca Juga

Kedua, maksimalkan dukungan yang ada di lingkungan sekitar. Dukungan ini bisa berupa sumber daya manusia (SDM), termasuk pasangan atau asisten rumah tangga.

“Berbagi peran dan tugas (dengan pasangan). Kalau misalnya perlu bantuan asisten (rumah tangga) ya tidak ada salahnya,” katanya.

Dukungan sumber daya bisa datang dari perlengkapan rumah tangga. Pilihlah perlengkapan rumah tangga yang baik agar mempermudah hidup di rumah.

Ketiga adalah peduli dengan diri sendiri. Sebagai generasi sandwich, seseorang mengandalkan dirinya untuk memenuhi kebutuhan orang banyak. Segeralah istirahat apabila badan mulai kelelahan. Jadwal Me Time harus ada tetapi tetap diselaraskan dengan ketersediaan waktu.

Selain itu, Vera mengungkapkan, yang terpenting adalah kolaborasi dengan pasangan. Seseorang harus memahami bahwa pasangannya adalah generasi sandwich.

Idealnya sebelum menikah sudah ada diskusi dengan pasangan tentang pengurusan rumah, urusan memasak, mendidik anak dan lain sebagainya. “Jadi perlu dikomunikasikan dan harus bekerja sama supaya situasinya tetap nyaman dan bisa survive,” ujarnya.

Sebelumnya, Generasi sandwich merupakan generasi yang bertanggung jawab mengurusi generasi di atas dan di bawahnya, sekaligus memenuhi kebutuhannya sendiri. Generasi di atas generasi sandwich adalah orang tua dan mertua. Sedangkan generasi di bawah generasi sandwich adalah anak, adik, atau  keponakan.

Generasi sandwich harus mengurusi semua kebutuhan, mulai dari keperluan rumah tangga, masalah kesehatan, hingga jalan-jalan ke mal. Vera mengatakan generasi ini tidak merasa disulitkan saat mengurusi kebutuhan orang tua sekaligus anak.

Sebab, keluarga adalah hal terpenting dalam hidup mereka. Mereka malah merasa bersalah jika kebutuhan orang tua dan anak ada yang tidak terpenuhi.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement